Posted by: notfamz | July 15, 2009

BERITA PENTING

bismillahirrohmaanirrohiim

BA’DA WAFATNYA ROSULULLOH SAW

makam muhammad makam rosul

Berawal ceritera NabiAlloh  Rasulullah s.a.w. baru saja wafat, adalah diriwayatkan bahawa ketika Sayyidina Ali Bin Abu Talib r.a meletakkan jasad baginda diatas tempat tidurnya,tiba-tiba terdengar suara ghaib dari penjuru ruang rumah berseru dengan nada tinggi:””Jangan kamu mandikan jenazah Muhammad, kerana ia adalah orang yang suci lagi pula membawa kesucian!”Ali curiga terhadap suara itu seraya ia bertanya: “Siapakah engkau? Bukankah Rasulullah menyuruh kami memandikannya.? Tiba-tiba terdengar suara ghaib yang lain berseru sebaliknya: “Hai Ali! Mandikanlah Beliau! Suara ghaib yang pertama itu berasal dari suara iblis yang terkutuk kerana dengki terhadap Muhammad s.a.w. dan iblis  bermaksud supaya Nabi Muhammad tidak dimasukkan kedalam liang kuburnya dalam keadaan dimandikan.” Ujar Ali pula:”Semoga Allah membalasi engkau dengan kebajikan dikala engkau memberitahukan, bahawa suara itu berasal dari iblis. Sekarang saiapakah pula sebenarnya engkau sendiri?” “Aku adalah Khidir (Nabi Hidir as) , aku datang untuk menzirahi jenazah Muhammad s.a.w. ”Jawab suara itu. Kemudian Saiyidina Ali r.a pun memandikan jenazah Rasulullahs.a.w.sedang Alfadhal Bin Abbas dan Usamah Bin Zaid r.a menimbakan air dan malaikat Jibril datang membawa harum-haruman dari syurga. Mereka kafani dan kuburkan beliau di kamar rumah Siti Aishah pada malam Rabu dan ada yang mengatakan pada malam Selasa. Kewafatan baginda telah menyebabkan kesedihan yang bukan sedikit dikalangan seluruh ummat islam, lebih-lebih lagi para sahabat dan keluarganya.Kata-kata yang dilahirkan oleh para sahabat demi setelah mengetahui kewafatan beliau amatlah mengharukan. Seketika membuka kain selubung yang menutupi wajah Rasulullah yang baru saja wafat, Syaidina Abu Bakar As Siddiq berkata dengan penuh terharu: “Demi ayah dan bundaku! Alangkah indahnya hidupmu dan alangkah indahnya matimu! Demi Allah! Sekali-kali tidak akan terkumpul dua kematian atas dirimu.Adapun mati yang telah ditentukan Allah bagimu, telah kau alami.Dan setelah itu takkan ada lagi kematian yang datang kepadamu untuk  selama-lamanya!” (Subhanalloh….) Hassan Bin Thabit r.a salah seorang sahabat Rasulullah s.a.w. yang utama dan penyair Islam yang agung dizaman Rasulullah, telah menerima berita kewafatan baginda dengan berat sekali. Kesedihan yang dirasakannya dapat kita saksikan dari sebuah sajak yang ditinggalkan sejurus kewafatan Rasulullah:“ duhai , engkaulah biji mataku ,.Dengan kematianmu, aku menjadi buta, tak dapat melihat,  siapa yang ingin mati sepeninggalmu, biarlah ia mati pergi menemui ajalnya, Aku hanya risau haru dengan pemergianmu…ya Rosulahhoh..”. Tetapi antara banyak orang tentu sekali yang paling merasakan berat atas kewafatan baginda ialah kaum keluarganya yang terdekat seperti puteri baginda yang paling dikasihinya Siti fatimah Azzahra serta isteri-isteri baginda terutama Siti Aisyah r.a. Pernah suatu hari, Ummu Mukminin Siti Aisyah r.a bersenandung dengan suara teharu sambil berdiri dikubur Nabi s.a.aw. Katanya: “Wahai insan yang tidak pernah memakai sutera, Yang tak pernah tidur diatas bahan yang empuk, Wahai insan yang keluar dari dunia dan perutnya, Tidak pernah kenyang dengan roti dan gandum, Wahai insan yang memilh tikar tempat tidurnya, Wahai insan yang berjaga sepanjang malam tanpa tidur,  Kerana takut sentuhan neraka sa’ir…….”, Ada riwayat sepeninggal ayahnya, orang melihat Siti fatimah Azzahra selalu berikat kepala, tubuhnya semakin kurus dan matanya membengkak kerana menagis terus menerus, bahkan ia sering tidak sedarkan diri. kepada putera-puteranya ia selalu mengatakan: “Mana dia ayah yang mencintai kalian itu? Aku tidak pernah lagi melihat dia membuka pintu ini. Kalian tidak akan pernah lagi naik keatas punggungnya seperti yang biasa kalian lakukan…” Pohon yang biasanya mendapatkan kasih sayang Nabi itu  ,semakin layu dan mengering………!!! Setiap Mukmin Sejati tentunya sangat Berduka Jika mengetahuinya waktu itu bahkan terasa sepeninggalanya?.. tapi toh yang mempunyai Yaitu Alloh Jalla Jalaalah maha tahu, maha bijak. Kematian adalah sesuatu yang sudah di Qodlo’kan (ditentukan). Sebagai IKTIBAR (gambaran) untuk kita semua , jikalau ada seseorang yang meninggal dunia sedang seseorang itu amat di sayang atau merupakan sosok yang sangat utama dalam keluarga misalnya, Kita memang merasakan duka yang dalam , tetapi jangan sampai menjadi2  (sampai menjerit, merobek pakaian seolah2 tidak ridho dengan kematianya ), ketahuilah Tuhan Alloh SWT maha hidup, maha Tahu, apa-apa yang biasanya diberikan pada kita oleh orang yang meninggal tersebut , maka Alloh langsung yang akan menanganinya (menghandlenya), berdoalah, tiap2 makluk, bapak ibu, isteri, suami, teman, guru, hakekatnya bukan punya kita tapi  kepunyaan Alloh swt, “YUHIBBUNAHUM KAHUBBILLAH, WALLADIINA AMANU ASADDU KHUBBA LILLAH”  (Alquran) , Berkasih sayanglah kalian atas sesamamu, dan kasih sayang yang sebenarnya adalah kasih sayang kepada Alloh SWT. (dari ayat Al-quran). Menindak lanjuti ayat tersebut  kasih sayang yang Tertinggi seharusnya hanya untuk Alloh, berlanjut Nabi Muhammad dan Nabi lainya dan seterusnya. Kenalilah Tuhanmu, Rasakan Kasih SayangNya, nikmatilah Rohman dan RohimNya. Tidak gampang untuk mengenal Tuhan , tapi Juga tidak sulit mengenal Tuhan , Atas Ridho , AnugerahNya , ijinNya  Alloh memperkenalkan pada kita, amin…. Petikan dari Tuan Nazirah , Copy Editing, disebarkan Jama’ah Kanzul Arsy wa manaqibul karomah Po-Mgt

ALAM KUBUR : (ikhtiar selamat di kubur)

HAJI2008 makah HAJI2008 akbar by afthon alam kubur makam wali mbah Alif MojoAgung HAJI 2008 ponorogo makam seluhur keturunan kyai ageng besari kertosari ponorogo makam Kyai Ageng Besari kertosari ponorogo

Alam Kubur adalah alam yang harus dilalui setiap manusia umum  setelah meninggal dunia di alam kubur manusia harus bertanggung jawab atas hidupnya di dunia , ini diaplikasikan dengan harus menjawab pertanyaan2 dari malaikat Mungkar dan Nakir yang ditugaskan oleh Alloh SWT. Untuk menanyai manusia dialam kubur. Di alam kubur si dholim akan disiksa sebab salah menjawab pertanyaan2 dari malaikat tadi, lama penyiksaan di alam kubur 1 hari sebanding dengan lamanya waktu di dunia 70000 hari. Untuk orang beriman bisa selamat dan juga  ada yang harus masih disiksa jika ada pertanyaan yg salah,  siksa kubur kebanyakan untuk orang islam adalah keteledoran kita menangani masalah air kencing (bauli) , kencing tanpa dibasuh dan di suci mengakibatkan kita kena siksa kubur. Untuk itu Alim ‘Ulama menyerukan untuk orang muslim selain berhati2 di dunia masalah air kencing juga disunahkan kita sholat Kafarotul Bauli (Kafaroh dosa kencing) untuk menebus jikalau ada dosa kencing selama kita hidup di dunia , Sholat ini dilaksanakan sehabis Sholat Dhuha, banyaknya rekaat 2, dan satu salam, pelaksanaannya untuk rokaat ke1 bacaanya adalah Alfatehah 1x , dan surat Alkhaushar 7x, untuk rokaat ke2 membaca Alfatehah 1x, dan Surat Al-Ikhlas 7x, lantas salam selesai, melaksanakanya sebanyak, banyaknya, bisa mingguan, bahkan sekali seumur hidup dengan pelaksanaan Khusuk sholatnya. Untuk penghuni kubur yang benar2 Alim, Iman islam dan ikhsan, setelah bebas dari pertanyaan Mungkar Nakir, sudah bebas dari hokum kubur, si Hamba Islam akan diberikan kenikmatan hidup dikubur bagaikan di alam Kebun yang penuh dengan rizki dan kenikmatan, bahkan untuk kalangan makom tertentu Arifbillah/ Wali/ Kamilul kamil/ kyai Ma’rifat  dan lainya akan mendapatkan suatu kebebasan tertentu yang berupa sirr, Rahmat dari Alloh SWT, yang basa jawanya diUmbar oleh Alloh SWT untuk sang kekasihNya. Wallahu a’lam. Lisence Copy : Al-Masail Pondok Langitan Tuban

PELAKSANAAN DI HARI QIAMAT , Tahukah Anta??

kiamat ponorogo kiamat qubro H. Moh Afthon Muzakki, ST H. Achmad Rofiquel Akhsan HAJI 2008 ponorogo

Pada hari qiamat manusia akan dibangkitkan dari liang lahat, manusia akan dihidupkan lagi oleh Allah SWT, dalam keadaan bingung dan bugil, Rosul berkata kepada Aisyah ra. “setiap orang pada hari qiamat akan mempunyai urusan / masalah sendiri2 yang membuat setiap orang itu tidak mengurusi hal aurotnya , setiap orang akan sibuk sendiri2 sampai tidak kuasa melihat di sebelahnya akibat dari kegawatan hari qiamat”.Semua manusia akan digiring ke suatu tempat bernama padang mahsyar. Setiap orang berjalan dengan kesesuaianya amal solehnya ada yang dengan berkendara kambing,sapi, atau unta juga ada yang berjalan dengan kepalanya, dengan tanganya dan dengan kakinya sampai akhirnya semua manusia akan berkumpul di padang mahsyar tersebut, matahari akan didekatkan ke atas kepalanya orang2 tersebut kira2 sejauh 1mil saja, kanan kiri orang2 tersebut akan dikepung oleh api yang membara, pada waktu itu banyak orang yang dipunggungnya dibebankan suatu beban berupa dosanya masing2, dari atas panasnya matahari sehingga keringatnya keluar sampai banjir setinggi lutut bahkan setinggi dada, Astagfirullah…., pada waktu tersebut ada 7 golongan orang yang akan selamat, enak keadaanya yaitu 1. hakim yang adil, 2. orang yang iman,islam,ikhsan sejak usia muda, 3. orang yang suka(Mahabbah) dengan Masjid, 4. orang yang taat dan selalu iman kepada Allah, 5. orang yang senang bersodaqoh dan senang memenuhi, mencukupi  hak-hak Allah SWT , 6. orang yang waktu di dunia pernah dirayu wanita cantik untuk berzina , tetapi ditolaknya karena takut akan siksa Allah SWT, 7. orang yang takut secara yakin kepada Allah SWT, menangis dengan sebenar2nya, semua kegiatan tadi di padang mahsyar berlangsung selama kira2 1000Th . Setelah itu manusia akan digiring ke alam Gelap, orang yang beriman maka imanya akan menyala bercahaya sehingga dapat keluar dari alam gelap tersebut dengan cepat , bagi kafir / orang tidak ada imanya, maka akan lama dialam ini, linglung ga ada acuan untuk keluar, sehingga akan keluar dari alam gelap ini selama 1000Th . Setelah itu manusia akan digiring ke alam Hisab (pemeriksaan amal), di alam hisab ini ada beberapa pos pemeriksaan , sebanyak 10 pos. setiap pos berhenti kira2 1000Th., pada pos 1 pemeriksaan mengenai sholatdan zakat, pos ke2 pemeriksaan masalah nafsu, di pos ke3 pemeriksaan mengenai Hak2 nya orang tua, di pos ke 4 pemeriksaan hak2 anak dan berayat, pos ke5 pemeriksaan Hak2nya lumadi santun kepada Allah SWT, pos ke6 pemeriksaan hubungan dengan tetangga dan famili, pos ke7 masalah sanak saudara (persaudaraan), pos ke8 masalah permusuhan (satru), pos ke9 msh. Amal makruf nahi mungkar, pos ke10 masalah adu2, menggosip, ngrasani kejelekan orang lain. Bagi orang yang selamat pada pos-pos tersebut maka akan dijalani selama 1 jam saja, tetapi bagi mereka yang bermasalah pada pos-pos tersebut, maka setiap pos akan dijalani selama 1000Th., Setelah itu manusia masih digiring ke suatu tempat yaitu tempat menerima daftar amal dan dosa sewaktu di dunia, diterimanya sendiri2, ada yang baik dan jelek raportnya, berhenti di tempat itu juga selama 1000Th., bagi orang sholeh daftar amal akan diterimakan ditangan kanan dengan warna putih2, bagi orang yang berdosa diterima dengan tangan kiri, ada yang dilempar ke punggungnya , Angudubillahi ..min dzalik.. Setelah itu manusia akan digiring kea lam Mizan (timbangan) setiap orang membawa langsung amalnya sendiri untuk ditimbang dan menyaksikanya, satu setengah dari umat Muhammad SAW, akan menerima 99 bendel amal jelek, sedang satu bendel amal kebajikan, akan tetapi satu bendel tersebut selalu disertai Ashadu allaa ilaaha illallah waashadu anna muhammadarrosuulullah, sehingga umat tersebut tidak akan disiksa karena ‘Asmanya Allah dan nama kekasihnya Muhammad lebih berat dibanding dosanya. Laa khaula walaa kuwwata illabillaah…, pada waktu itu manusia akan ingat dengan keluarganya waktu di dunia, kecuali di 3 tempat yang orang akan lupa sama sekali yaitu yaitu 1. diwaktu membaca buku catatan amal, ke2 waktu menimbang amal, ke3 waktu di uwwot/shirodt. Semua orang akan digiring ke Shirodt (jembatan) terdapat diatasnya neraka jahannam lebih kecil dari rambut dan lebih tajam dari pedang, itulah uwwot atau shirodt, diatas  uwwot terdapat 7 pos pemeriksaan , panjangnya uwwot 3000Th. Yang 1000Th Naik, juga 1000Th Turun dan 1000Th rata diatas uwwot di pos ke1 ditanyakan masalah iman, di pos ke2 perkara sholat, pos ke3 masalah zakat, pos ke4 masalah puasa, pos ke5 masalah haji, pos ke6 perkara wudlu dan mandi, pos ke7 perkara menganiaya sesuatu atau makluk, siapa saja yang bermasalah pada pos2 tersebut maka orang tersebut akan berhenti di pos tersebut selama 1000Th, jikalau seseorang sukses melewati pos2 tersebut maka akan dijalani selama 1 jam saja. Sebagai acuan image di Hari Qiamat itu semuanya terdapat 50 pos yang setiap posnya manusia akan diperiksa jadi fahamilah, takutlah akan hal ini, karena hal ini benar2 BENAR. Orang yang pertama kali melewati uwwot (Shirodt) adalah Nabi Kita Muhammad SAW, dengan berdiri Rosul sambil membawa bendera yang bernama: “LIWA AL HAMDA “ dibendera tersebut ada tiga baris tulisan , baris pertama Bismillaahirrohmaanirrohiim, baris ke2 Alkhamdulillahi Robbil ‘Aalamiin, baris ke3 Laa Khaula walaa quwwata illa billaah. Yang berada dibawah bendera tersebut rombongan para Nabi, para Alim Ulama, orang yang Sholeh, Para orang yang mati Sahid, untuk selanjutnya para malaikat dating sambil membawakan Bouraq (kendaraan untuk terbang melewati uwwot sampai ke Surga) . jadi Rombongan yang masuk surga pertama kali adalah yang dipimpin Nabi Agung Muhammad SAW. Wallaahu A’lam (Lisence Editing dari Tafsir Yaasin – Syech Khamaanii Zaidah Rohmatullohi Ta’aala)

MACAM-MACAM TAREKAT / TORIKOH

zikir makrifat walisongo hakekat makrifat madina ponorogo habib salim bin hafiz kanzul arsy ponorogo

Jumlah Tarekat sangat banyak, akan tetapi yang memiliki anggota yang cukup banyak tersebar di banyak negara di seluruh dunia sampai kini ada tujuh, yaitu:

1. Tarekat Khalawatiyah 2. Tarekat Naksyabandiyah 3. Tarekat Qadiriyah 4. Tarekat Rifa’yah 5. Tarekat Sammaniyah 6. Tarekat Syaziliyah 7. Tarekat Tijaniyah

1. Tarekat Khalawatiyah

Cabang dari Tarekat Aqidah Suhrardiyah yang didirikan di Baghdat oleh Abdul Qadir Suhrawardi dan Umar Suhrawardi. Mereka menamakan diri golongan Siddiqiyah karena mengklaim sebagai keturunan kahlifah Abu Bakar r.a. Khalawatiyah ini didirikan di Khurasan oleh Zahiruddin dan berhasil berkembang sampai ke Turki. Tidak mengherankan jika Tarekat Khalawatiyah ini banyak cabangnya antara lain; Tarekat Dhaifiyah di Mesir dan di Somalia dengan nama Salihiyah.

Tarekat Khalawatiyah ini membagi manusia menjadi tujuh tingkatan:

a. Manusia yang berada dalam nafsul ammarah Mereka yang jahil, kikir, angkuh, sombong, pemarah, gemar kepada kejahatan, dipengaruhi syahwat dan sifat-sifat tercela lainnya. Mereka ini bisa membebaskan diri dari semua sifat-sifat tidak terpuji tersebut dengan jalan memperbanyak zikir kepada Allah SWT dan mengurangi makan-minum. Maqam mereka adalah aghyar, artinya kegelap-gulitaan.

b. Manusia yang berada dalam nafsul lawwamah Mereka yang gemar dalam mujahaddah (meninggalkan perbuatan buruk) dan berbuat saleh, namun masih suka bermegah-megahan dan suka pamer. Cara untuk melenyapkan sifat-sifat buruk tersebut adalah mengurangi makan-minum, mengurangi tidur, mengurangi bicara, sering menyendiri dan memperbanyak zikir serta berpikir yang baik-baik. Maqam mereka adalah anwar, artinya cahaya yang bersinar.

c. Manusia yang berada dalam nafsul mulhamah Mereka yang kuat mujahaddah dan tajrid, karena ia telah menemui isyarat-isyarat tauhid, namun belum mampu melepaskan diri dari hukum-hukum manusia. Cara untuk melepaskan kekurangannya adalah dengan jalan menyibukkan batinnya dalam Hakikat Iman dan menyibukkan diri dalam Syari’at Islam. Maqam mereka adalah kamal, artinya kesempurnaan.

d. Manusia yang berada dalam nafsul muthma’innah Mereka yang tidak sedikit pun meninggalkan ajaran Islam, mereka merasa nyaman jika berakhlak seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan merasa belum tentram hatinya jika belum mengikuti petunjuk dan sabda Beliau. Manusia seperti ini sangat menyenangkan siapa pun yang melihatnya dan mengajaknya berbicara.

e. Manusia yang berada dalam nafsul radhiyah Mereka yang sudah tidak menggantungkan diri kepada sesama manusia, melainkan hanya kepada Allah SWT. Mereka umumnya sudah melepaskan sifat-sifat manusia biasa. Maqam mereka adalah wisal, artinya sampai dan berhubungan.

f. Manusia yang berada dalam nafsul mardhiyah Mereka yang telah berhasil meleburkan dirinya ke dalam kecintaan khalik dan khalak, tidak ada penyelewengan dalam syuhudnya. Ia menepati segala janji Tuhan dan meletakkan segala sesuatu pada tempatnya. Maqam mereka adalah tajalli af’al, artinya kelihatan Tuhan.

g. Manusia yang berada dalam nafsul kamillah Mereka yang dalam beribadah menyertakan badannya, lidahnya, hatinya dan anggota-anggota tubuhnya yang lain. Mereka ini banyak beristighfar, banyak ber-tawadhu’ (rendah hati atau tidak suka menyombongkan diri). Kesenangan dan kegemarannya adalah dalam tawajjuh khalak. Maqam mereka adalah tajalli sifat, artinya tampak nyata segala sifat Tuhan.

2. Tarekat Naksyabandiyah

Pendiri Tarekat Naksyabandiyah ialah Muhammad bin Baha’uddin Al-Huwaisi Al Bukhari (717-791 H). Ulama sufi yang lahir di desa Hinduwan – kemudian terkenal dengan Arifan, beberapa kilometer dari Bukhara. Pendiri Tarekat Naksyabandiyah ini juga dikenal dengan nama Naksyabandi yang berarti lukisan, karena ia ahli dalam memberikan gambaran kehidupan yang ghaib-ghaib. Kata ‘Uwais’ ada pada namanya, karena ia ada hubungan nenek dengan Uwais Al-Qarni, lalu mendapat pendidikan kerohanian dari wali besar Abdul Khalik Al-Khujdawani yang juga murid Uwais dan menimba ilmu Tasawuf kepada ulama yang ternama kala itu, Muhammad Baba Al-Sammasi.

Tarekat Naksyabandiyah mengajarkan zikir-zikir yang sangat sederhana, namun lebih mengutamakan zikir dalam hati daripada zikir dengan lisan.

Ada enam dasar yang dipakai sebagai pegangan untuk mencapai tujuan dalam Tarekat ini, yaitu:

a. Tobat

b. Uzla (Mengasingkan diri dari masyarakat ramai yang dianggapnya telah mengingkari ajaran-ajaran Allah dan beragam kemaksiatan, sebab ia tidak mampu memperbaikinya)

c. Zuhud (Memanfaatkan dunia untuk keperluan hidup seperlunya saja)

d. Taqwa

e. Qanaah (Menerima dengan senang hati segala sesuatu yang dianugerahkan oleh Allah SWT)

f. Taslim (Kepatuhan batiniah akan keyakinan qalbu hanya pada Allah)

Hukum yang dijadikan pegangan dalam Tarekat Naksyabandiyah ini juga ada enam, yaitu:

a. Zikir

b. Meninggalkan hawa nafsu

c. Meninggalkan kesenangan duniawi

d. Melaksanakan segenap ajaran agama dengan sungguh-sungguh

e. Senantiasa berbuat baik (ihsan) kepada makhluk Allah SWT

f. Mengerjakan amal kebaikan

3. Tarekat Qadiriyah

Pendiri Tarekat Qadiriyah adalah Syeikh Abduk Qadir Jailani, seorang ulama yang zahid, pengikut mazhab Hambali. Ia mempunyai sebuah sekolah untuk melakukan suluk dan latihan-latihan kesufian di Baghdad. Pengembangan dan penyebaran Tarekat ini didukung oleh anak-anaknya antara lain Ibrahim dan Abdul Salam. Sebagaimana Tarekat yang lain, Qadiriyah juga memiliki dan mengamalkan zikir dan wirid tertentu.

Sejak kecil, Syeikh Abdul Qadir telah menunjukkan tanda-tanda sebagai Waliyullah yang besar. Ia adalah anak yang sangat berbakti pada orang tua, jujur, gemar belajar dan beramal serta menyayangi fakir miskin dan selalu menjauhi hal0hal yang bersifat maksiat. Ia memang lahir dan dididik dalam keluarga yang taat karena ibunya yang bernama Fatimah dan kakeknya Abdullah Sum’i adalah wali Allah SWT.

Syeikh Abdul Qadir Jailani dikaruniai oleh Allah SWT keramat sejak masih muda, sekitar usia 18 tahun. Dikisahkan dalam manaqib (biografi) beliau bahwa ketika ia akan membajak sawah, sapi yang menarik bajak mengatakan kepadanya, “Engkau dilahirkan ke dunia bukan untuk kerja begini.” Peristiwa yang mengejutkan ini mendorongnya untuk bergegas pulang. Ketika ia naik ke aatas atap rumah, mata batinnya melihat dengan jelas suatu majelis yang sangat besar di Padang Arafah. Setelah itu ia memohojn kepada ibunya agar membaktikan dirinya kepada Allah SWT dan berkenan mengirimkannya ke kota Baghdad yang kala itu menjadi pusat ilmu pengetahuan yang terkenal bagi kaum muslimin. Dengan sangat berat hati ibunya pun mengabulkannya.

Suatu hari bergabunglah Abdul Qadir Jailani dengan kafilah yang menuju Baghdad. Ketika hampir sampai di tujuan, kafilah ini dikepung oleh sekawanan perampok. Semua harta benda milik kafilah dirampas, kecuali bekal yang dibawa oleh Abdul Qadir Jailani. Salah seorang kawanan perampok kemudian mendatanginya dan bertanya, “Apa yang engkau bawa?” Dengan jujur Abdul Qadir Jailani menjawab, “Uang empat puluh dinar.”

Perampok itu membawa Abdul Qadir Jailani menghadap pimpinannya dan menceritakan tentang uang empat puluh dinar. Pemimpin perampok itu pun segera meminta uang yang empat puluh dinar tadi, namun ia merasa terpesona oleh kepribadian Abdul Qadir Jailani. “Mengapa engkau berkata jujur tentang uang ini?” Dengan tenang Abdul Qadir Jailani, “Saya telah berjanji kepada ibu untuk tidak berbohong kepada siapapun dan dalam keadaan apapun.

Seketika pemimpin perampok tersebut terperangah, sejenak kemudian ia menangis dan menyesali segala perbuatan zalimnya. “Mengapa saya berani terus-menerus melanggar peraturan Tuhan, sedangkan pemuda ini melanggar janji pada ibunya sendiri saja tidak berani.” Ia kemudian memerintahkan semua barang rampasan kepada pemiliknya masing-masing dan sejak itu berjanji untuk mencari rezeki dengan jalan yang halal.

Semasa Abdul Qadir Jailani masih hidup, Tarekat Qadiriyah sudah berkembang ke beberapa penjuru dunia, antara lain ke Yaman yang disiarkan oleh Ali bin Al-Haddad, di Syiria oleh Muhammad Batha’, di Mesir oleh Muhammad bin Abdus Samad serta di Maroko, Turkestan dan India yang dilakukan oleh anak-anaknya sendiri. Mereka sangat berjasa dalam menyempurnakan Tarekat Qadiriyah. Mereka pula yang menjadikan tarekat ini sebagai gerakan yang mengumpulkan dan menyalurkan dana untuk keperluan amal sosial.

4. Tarekat Rifa’yah

Pendirinya Tarekat Rifaiyah adalah Abul Abbas Ahmad bin Ali Ar-Rifai. Ia lahir di Qaryah Hasan, dekat Basrah pada tahun 500 H (1106 M), sedangkan sumber lain mengatakan ia lahir pada tahun 512 H (1118 M). Sewaktu Ahmad berusia tujuh tahun, ayahnya meninggal dunia. Ia lalu diasuh pamannya, Mansur Al-Batha’ihi, seorang syeikh Trarekat. Selain menuntut ilmu pada pamannya tersebut ia juga berguru pada pamannya yang lain, Abu Al-Fadl Ali Al Wasiti, terutama tentang Mazhab Fiqh Imam Syafi’i. Dalam usia 21 tahun, ia telah berhasil memperoleh ijazah dari pamannya dan khirqah 9 sebagai pertanda sudah mendapat wewenang untuk mengajar.

Ciri khas Tarekat Rifaiyah ini adalah pelaksanaan zikirnya yang dilakukan bersama-sama diiringi oleh suara gendang yang bertalu-talu. Zikir tersebut dilakukannya sampai mencapai suatu keadaan dimana mereka dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang menakjubkan, antara lain berguling-guling dalam bara api, namun tidak terbakar sedikit pun dan tidak mempan oleh senjata tajam.

5. Tarekat Sammaniyah

Kemunculan Tarekat Sammaniyah bermula dari kegiatan Syeikh Muhammad Saman, seorang guru masyhur yang mengajarkan Tarekat di Madinah. Banyak orang Indonesia terutama dari Aceh yang pergi ke sana mengikuti pengajarannya. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika Tarekat ini tersebar luas di Aceh dan terkenal dengan nama Tarekat Sammaniyah.

Sebagaimana guru-guru besar Tasawuf, Syeikh Muhammad Saman terkenal akan kesalehan, kezuhudan dan kekeramatannya. Salah satu keramatnya adalah ketika Abdullah Al-Basri – karena melakukan kesalahan – dipenjarakan di Mekkah dengan kaki dan leher di rantai. Dalam keadaan yang tersiksa, Al-Basri menyebut nama Syeikh Muhammad Saman tiga kali, seketika terlepaslah rantai yang melilitnya. Kepada seorang murid Syeikh Muhammad Saman yang melihat kejadian tersebut, Al-Basri menceritakan, “kulihat Syeikh Muhammad Saman berdiri di depanku dan marah. Ketika kupandang wajahnya, tersungkurlah aku pingsan. Setelah siuman, kulihat rantai yang melilitku telah terputus.”

Perihal awal kegiatan Syeikh Muhammad Saman dalam Tarekat dan Hakikat, menurut Kitab Manaqib Tuan Syeikh Muhammad Saman, adalah sejak pertemuannya dengan Syeikh Abdul Qadir Jailani. Kisahnya, di suatu ketika Syeikh Muhammad Saman berkhalwat (bertapa) di suatu tempat dengan memakai pakaian yang indah-indah. Pada waktu itu datang Syeikh Abdul Qadir Jailani membawakan pakaian jubah putih. “Ini pakaian yang cocok untukmu.” Ia kemudian memerintahkan Syeikh Muhammad Saman agar melepas pakaiannya dan mengenakan jubah putih yang dibawanya. Konon semula Syeikh Muhammad Saman menutup-nutupi ilmunya sampai datanglah perintah dari Rasulullah SAW menyebarkannya dalam kota Madinah.

Tarekat Sammaniyah juga mewiridkan bacaan zikir yang biasanya dilakukan secara bersama-sama pada Malam Jum’at di masjid-masjid atau mushalla sampai jauh tengah malam. Selain itu ibadah yang diamalkan oleh Syeikh Muhammad Saman yang diikuti oleh murid-muridnya sebagai Tarekat antara lain adalah shalat sunnah Asyraq dua raka’at, shalat sunnah Dhuha dua belas raka’at, memperbanyak riadhah (melatih diri lahir batin untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT) dan menjauhkan diri dari kesenangan duniawi.

6. Tarekat Syaziliyah

Pendiri Tarekat Syaziliyah adalah Abdul Hasan Ali Asy-Syazili, seorang ulama dan sufi besar. Menurut silsilahnya, ia masih keturunan Hasan, putra Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Rasulullah SAW. Ia dilahirkan pada 573 H di suatu desa kecil di kawasan Maghribi. Tentang arti kata “Syazili” pada namanya yang banyak dipertanyakan orang kepadanya, konon ia pernah menanyakannya kepada Tuhan dan Tuhan pun memberikan jawaban, “Ya Ali, Aku tidak memberimu nama Syazili, melainkan Syazz yang berarti jarang karena keistimewaanmu dalam berkhidmat kepada-Ku.

Ali Syazili terkenal sangat saleh dan alim, tutur katanya enak didengar dan mengandung kedalaman makna. Bahkan bentuk tubuh dan wajahnya, menurut orang-orang yang mengenalnya, konon mencerminkan keimanan dan keikhlasan. Sifat-sifat salehnya telah tampak sejak ia masih kecil. Apalagi setelah ia berguru pada dua ulama besar – Abu Abdullah bin Harazima dan Abdullah Abdussalam ibn Masjisy – yang sangat meneladani khalifah Abu Bakar dan Ali bin Abu Thalib.

Dalam jajaran sufi, Ali Syazili dianggap seorang wali yang keramat. Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa ia pernah mendatangi seorang guru untuk mempelajari suatu ilmu. Tanpa basa-basi sang guru mengatakan kepadanya, “Engkau mendapatkan ilmu dan petunjuk beramal dariku? Ketahuilah, sesungguhnya engkau adalah salah seorang guru ilmu-ilmu tentang dunia dan ilmu-ilmu tentang akhirat yang terbesar.” Kemudian pada suatu waktu, ketika ingin menanyakan tentang Ismul A’zam kepada gurunya, seketika ada seorang anak kecil datang kepadanya, “Mengapa engkau ingin menanyakan tentang Ismul A’zam kepada gurumu? Bukankah engkau tahu bahwa Ismul A’zam itu adalah engkau sendiri?”

Tarekat Syaziliyah merupakan Tarekat yang paling mudah pengamalannya. Dengan kata lain tidak membebani syarat-syarat yang berat kepada Syeikh Tarekat. Kepada mereka diharuskan:

a. Meninggalkan segala perbuatan maksiat.

b. Memelihara segala ibadah wajib, seperti shalat lima waktu, puasa Ramadhan dan lain-lain.

c. Menunaikan ibadah-ibadah sunnah semampunya.

d. Zikir kepada Allah SWT sebanyak mungkin atau minimal seribu kali dalam sehari semalam dan beristighfar sebanyak seratus kali sehari-semalam dan zikir-zikir yang lain.

e. Membaca shalawat minimal seratus kali sehari-semalam dan zikir-zikir yang lain.

7. Tarekat Tijaniyah

Pendiri Tarekat Tijaniyah ialah Abdul Abbas bin Muhammad bin Muchtar At-Tijani (1737-1738), seorang ulama Algeria yang lahir di ‘Ain Mahdi. Menurut sebuah riwayat, dari pihak bapaknya ia masih keturunan Hasan bin Ali bin Abu Thalib. Keistimewaannya adalah pada saat ia berumur tujuh tahun, Konon Tijani sudah menghapal Alqur’an, kemudian mempelajari pengetahuan Islam yang lain, sehingga ia menjadi guru dalam usia belia.

Ketika naik haji di Madinah, Tijani berkenalan dengan Muhammad bin Abdul Karim As-Samman, pendiri Tarekat Sammaniyah. Setelah itu ia mulai mempelajari ilmu-ilmu rahasia batin. Gurunya yang lain dalam bidang Tarekat ini ialah Abu Samghun As-Shalasah. Dari sinilah pandangan batinnya mulai terasah. Bahkan konon dalam keadaan terjaga ia bertemu Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan kepadanya beberapa wirid, istighfar dan shalawat yang masing-masing harus diucapkan seratus kali dalam sehari semalam. Selain itu Nabi Muhammad SAW juga memerintahkan agar Tijani mengajarkan wirid-wirid tersebut kepada semua orang yang menghendakinya.

Wirid-wirid yang harus diamalkan dalam Tarekat Tijaniyah sangat sederhana, yaitu terdiri dari istighfar seratus kali, shalawat seratus kali dan tahlil seratus kali. Semua wirid tersebut boleh diamalkan dua waktu sehari yaitu pagi setelah Shalat Shubuh dan sore setelah Shalat Ashar.

Sumber Tulisan:

  • Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam; Edisi Senior, Cetakan VIII, Penebar Salam, Jakarta, September 2000
  • Abu Bakar Aceh, Pengantar Ilmu Tarekat; Kajian Historis tentang Mistik, Cetakan IX, Ramadhani, Solo, 1993
  • Editing  Copy Right by Kanzul Arsy Ponorogo

MARTABAT TUJUH ( Tingkatan 7 Alam Kejadian Hak Allah SWT)

ALLAH di postkan ponorogo guru spiritual KHM. Sjamsul Huda Tawizstar Laa ilaa ha illalloh muhammadur rosuululloh waliyullah mbah bolong di ampel habib arifbillah kanzul arsy ponorogo

Pada garis besarnya martabat 7 adalah : Asal Kejadian Semua yang ada dan kajadian manusia sesungguhnya dan sesuai dengan Firman Allah SWT “ Inna Lillahi wa inna ilaihi rooji’uun” sesungguhnya kami milikMu dan kembalilah semuanya kepada Allah, Pada hakekatnya : semuanya yang ada didunia ini Allahlah yang mempunyai termasuk manusia dan akhirnya kembalilah semuanya ke yang mempunyai yaitu Allah SWT, manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, dan ibadah itu sendiri bermajemuk bentuknya , trik agar keselamatan kita tergaransi, daftarlah  kegiatan dalam sehari penuh mulai subuh (Sholat, kerja, makan, minum, istirahat, senda gurau, melihat, mendengar, dan lain-lain) niatkan semua kegiatan itu dengan Niat kegiatan karena Allah, belajarlah pelan2 dan yang penting hatinya harus ikhlas, kerdilkan nafsu2, senang dengan tulus kpd Allah , mohonkan RidhoNya untuk memulai kegiatan tsb, perbanyak dzikir karena Dzikir sarana stabilisator iman (bukankah iman manusia naik-turun) Dzikir dengan Lisan kemudian susul ke Dzikir dengan hati. Insa Allah Gusti Allah Ngijabahi, Meridhoi Amin…………, (catatan : Jikalau dalam suatu kegiatan anda terlupa Niat, sudah separuh jalan , maka detik itu juga niat dengan : Awwalullah wa Akhirullah), Wallahu A’lam tahukah anda bahwa setiap manusia mempunyai Ruh , Ruh pada Awwal Alam dasarnya patuh kepada Allah, sesuai dengan alamnya Ruh akhirnya diberi wadah yaitu Tubuh Manusia, sehingga banyak yang terlena , pandanganya dengan dunia melulu, nafsunya dibiarkan terus berkelana sehingga Ruh lupa asalnya yang dulu patuh jadi tidak patuh, tempat ujian bagi Ruh manusia adalah dialam dunia ini, jika selamat Ruh akan taubat dan kembali ke Allah SWT sesuai dengan Ruh awwal alam yaitu patuh kepada Allah (membawa iman, islam dan ikhsan (Khusnul Khotimah)). Inilah penjelasan dari martabat tujuh tersebut :

  1. Alam AHDAH : Alam Lahud : dimana belum ada Sifat Allah, belum ada Asma Allah, belum ada Af’aal (ciptaan) Allah, belum ada apa2, istilahnya LA TAKYIN, zat ul haki, Zat yang hak , masa TajallikanNya Dirinya Allah SWT dari suatu peringkat. (Qul huallohu Ahad)
  2. Alam WAHDAH : proses pentajalianNya Dirinya diperingkat kedua LATAKYIN SANI, istilah lain bulan sabit nyata atau juga noktah mutlak juga disebut adanya awal permulaan. (Allahu Shomad). Disini Allah sudah mempunyai Sifat, namun Sifatnya masih berbentuk batin belum nyata , sudah wujud, hak dan   ada, tetapi tidak nyata, terkumpulah Zat Mutlak dan Sifat Allah SWT. Belum nyata di dalam nyata keadaanya ROH IDHOFI.
  3. Alam WAHDIAH: Empunya Diri pada Diri sebagai rahasia manusia, mentajallikan Dirinya dengan Asma’, yaitu martabat nama yaitu keadaan yang sudah terhimpun lagi bercerai-berai  yaitu dengan istilah “Hakikat Insani” yaitu pada (Lam Yaalid) dengan sifat KODHAM DAN BAQA’ (dahulu dan kekal), Sifat batin dan Asma’ batin, manusia sudah ditentukan bangsanya masing-masing, akan tetapi belum lahir masih belum zahir masih  didalam Ainul Sabithaah, yaitu masih dalam rahasia ilmu dan zat  Allah SWT. Ibarat Ruh masih didalam Ruh, ada dan nyata tapi tidak nyata ( bingung ya…) tingkatkan pola faham dengan Dzikir ( Allah Jalla jalaalah, YA LATIEF, Hu Alloh)
  4. Alam RUH : Diri Empunya mengolahkan diriNya untuk membentuk suatu batang tubuh halus yang dinamakan Ruh, tubuh ini merupakan tubuh batin hakikinya manusia , dan batin sudah nyata Zatnya, Sifat dan Af’alnya nyata dan  lahir. Juga zahir, tetapi masih dalam ilmu hak Allah, tubuh ini dinamakan “Jisim Lathief” batang tubuh yang halus-halus , sempurna secara hak,  (Walam Yuulad) . berdirilah ia dengan tajalli Allah SWT dan hiduplah ia untuk selama-lamanya. Inilah yang disebut Tubuh Hakekat Insan yang mempunyai awalnya awal insan, maka dari itu di alam ini sebetulnya kita sudah setuju  untuk menanggung amanah dari Allah SWT dan inilah yang sebenarnya dinamakan Diri Nyata Hak Rahasia Allah di dalam Diri manusia.  (udah faham .. belum cari dan fahami dengan hak).
  5. Alam MISAL : Proses pentajalian Diri Empunya dalam Rahasia diri manusia, unsur rohani diri rahasia Allah atau menyatakan diriNya dalam melalui rahasia diri RahasiaNya  yang terkandung oleh bapak . (fahami dengan benar). Diri rahasia Allah belum tercantum dengan kebendaan, Alam Misal ini berada di Alam Malakut, peralihan dari alam arwah menuju alam nasut, Diri rahasia Allah Wujud Allah mulai Ditajallikan kepada ubun-ubun bapak, yaitu pemindahan dari alam roh kea lam bapak (alam misal), pewujudan Allah pada martabat ini belum zahir tapi Nyata dalam tidak Nyata, (Walam Yakullahuu), tajalli dalam surat al ikhlas keadanya tidak boleh di bagaikan. Dan seterusnya wadi atau mani yang bersekutu antara diri rahasia batin (roh) dalam tubuh kasar hakiki yan dinamakan rahim ibu, maka terbentuklah Maknikam ketika berlakunya persetubuhan bapak dan ibu . Tubuh rahasia pada masa ini hidup dalam rupa yang sempurna secara rahasia dan tidak binasa tetapi belum zahir. Dan dia akan terus hidup tidak mengenal mati secara rahasia Allah.
  6. Alam IJSAN : setelah rahasia diri Allah pada Alam Misal yang dikandung oleh bapak (Adam) , maka secara rahasia pindak ke mani bapak dilanjutkan ke rahim ibu, dan hal inilah yang disebut Alam Ijsan, batang Diri Rahasia Allah telah di kamilkan dengan diri manusia maka ala mini disebut juga alam martabat “insanulkamil”  di zahirnya tubuh kedua2 nya badan nmenjadi satu ruh dan jasmani, (Kuffuan) setelah sesungguhnya martabat baru yaitu anak bayi dilahirkan adalah yang paling suci yaitu “kamillulkamil” dan nyawapun dimasukkan ke dalam tubuh manusia, maka Diri Rahasia Allah telah menjadi “kamillulkamil” dilahirkan dari perut sang ibu.
  7. Alam INSAN : terdapat pada (Ahad) yaitu “satu” , maka berkumpullah semua proses pengujudan dan pernyataan diri rahasia Allah SWT, didalam tubuh badan insan yang mulai bernafas karena nyawa sudah ada dan dilahirkan ke alam dunia atau alam maya yang fana ini . Maka pada alam insan merupakan satu alam yang mengumpul seluruh proses pentajalian diri rahasia Allah, dan pengumpulan pula alam-alam pentajalian diri Allah SWT dari martabat satu dengan martabat yang lainya.sampai kea lam insan. Kisah sang insan “manusia” setelah pada alam insan ini, maka mulailah banyak tugas yang harus diselesaikan sesuai waktu manusia masih di alam ruh yang menanggung amanah dari Allah SWT. Mulailah manusia menjalani proses pengembalian diri Rahasia Allah tadi kepada yang mempunyai yaitu Tuan Empunya Diri dan penyerahan kembali rahasia Allah SWT, ini hendaknya , maka itu di alam insan ini haruslah kita tunduk kepada Empunya mengenai amanahnya diantaranya (Amal ma’ruf Nahi Mungkar) , laksanakanlah syareat Islam, dalami ilmu Hakekat sampailah pada Ma’rifat sehingga dalam proses pengembalian ke diri Rahasia Allah berjalan dengan sempurna.

Tahukah anda , di alam insan ini manusia banyak ditipu oleh para setan , ditipu oleh Nafsu, dan ditipu oleh dunia, hati hati nanti Proses pengembalian diri Allah salah arah, perangilah setan, kendalikan nafsu serta banyaklah bersyukur kepada Empunya jangan serakah hidup didunia, ini hanya sementara, setelah alam insan, manusia akan dihadapkan ke Alam kubur : dialam kubur manusia akan dimintai pertanggung jawaban mengenai amanah yang di terima waktu di alam ruh tadi, hati-hati , setelah itu manusia sampai di alam akhirat tempat berkumpulnya semua ruh dari di alam ruh sampai di alam akhirat dimintai tanggung jawabnya , akan dihisab dihitung dan ditimbang di mizan , selamatkah.. ruh ini, jika tidak maka neraka menanti, atau akan menderita ruh ini dikarenakan oleh bujuk setan, nafsu setan serta melihat dunia tertipu olehnya memang dunia ini juga menipu, didunia tidak ada yang kekal sedangkan ruh adalah kekal, karena ruh adalah urusan diri Empunya yaitu Allah SWT., maka janganlah Ghoirullah (melihat selain Allah)  , jika selamat ruh akan bahagia,  segeralah bertaubat ingatlah kembali bahwa ada amanah yang di tanggung, kita ini punya Empunya , lancar melalui sirotol mustaqim, akan nikmat , suka ria selamanya di surga sebab pertanggung jawaban waktu di alam ruh tadi sudah sesuai yaitu mengemban Amanah dari Allah SWT. Kesimpualnya manusia sebetulnya awalnya baik ruh dengan kamillulkamil sebab di dunia digoda oleh setan, nafsu dan dunia akhirnya ruh bisa lupa daratan , lupa tugasnya , lupa pada Empunya, lupa amanah yang dititipkanNya, lupa sebagai Kholifah (wakil) Allah di muka bumi, serakah seperti hewan dsb. Segeralah bertaubat, lewatlah pintu taubat segeralah ingat, kita adalah hamba yang punya Empunya yang nantinya ditanyakan tanggung jawab sebagai hamba Empunya , semoga bahagia di dunia dan akhirat amin….  Wallahu A’lam. Copy All reference , Editing H.M.Afthon Muzakki, ST

KHUSNUDHAN (PRASANGKA BAIK TERHADAP JIN )

jin1 ponorogo jin2 ponorogo penampakan jin di blackboard

Foto jin difoto ulang………………………

Allah berfirman! Wamaa Kholaqtul Jinna wal Insa illa liya’buduun. ( Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia hanya untuk beribadah/ menyembah  kepadaKu)

Perlu diketahui bahwasanya Jin seperti manusia, punya keluarga, punya agama, guru, dan juga punya ilmu dan sebagainya (hampir sama dengan manusia), Permasalahanya Dunianya Jin dan Manusia berbeda , Di alamnya Jin kebanyakan menganut system kerajaan dan banyak sekali kerajaannya , dan bukan republic spt Indonesia, saya sudah pernah ngomong panjang lebar mengenai jin dengan orang yang tahu persis dunia ghoib ini,  bahkan bisa ketemu sang guru ini setiap saat,  waktu itu sampai apapun saya tanyakan saya yakin guru dan orangtua saya (Sangat Dapat dipercaya), Kebanyakan bangsa Jin beragama Non Muslim , banyak Hindu dan Budha, dan Kafir. Tapi yang Muslim (Islam) juga ada sebagai MINORITAS saja, Nabi yang dianut Jin juga Nabi Muhammad SAW dari bangsa manusia, begitu juga Qiblatnya Masjidil Haram Ka’bah , kebanyakan yang Muslim Jin dari Timur Tengah sering berkunjung ke Indonesia untuk mencari perlindungan dari kejaran  kerajaan Jin Non Muslim yang memeranginya, Kerajaan Jin Muslim kecil disbanding kerajaan Jin Non Muslim, di dekat Masjidil Haram sendiri  ada Masjid yang namanya Masjid Jin (saya sendiri pernah ke sana) ternyata sering tutup, konon kata Mukimin yang ada disana dulunya ada segerombolan Jin Masuk ke Masjid ini untuk bersahadat dan masuk agama Islam Subhanalloh…, di Masjid dekat rumah saya juga sering dijumpai Jin yang lagi Mengaji di malam hari, Info yang saya dapat Jin sangat bagus memori otaknya sekali atau dua kali baca Al-Quran sudah bisa Hafal, bahkan banyak sekali yang sudah Khafid/Khafidhoh, Jin Juga banyak mencari Ilmu kema’rifatan ilmu ketauhitan kepada manusia, dengan acuan Nabi mereka juga dari bangsa manusia, saya dan guru juga sering Istighotsah dengan sekian banyak orang dan Jin muslim itu biasa selama difahami dengan betul, Jin juga banyak yang menyandang Kyai, Mursyid, dll yang nggak setiap orang bisa menyandangnya, Subhanalloh…, Jadi antara Jin dan setan/iblis sangatlah beda bagaikan manusia dengan setan/iblis. Dunianya pun antara jin dan setan/iblis beda , diibaratkan satu dhira’ (20cm) menurut guru saya, sangking pandainya setan menyesatkan dan bisa masuk alamnya jin, dikira sebagian orang alam jin dan setan sama, tapi nyatanya nggak sama. Jin Muslim kebanyakan iman dan taqwa kpd Alloh SWT, cenderung jika berucap jujur, pergi ke masjid, sering berjamaah jika sholat, walaupun juga sering berjamaah dengan manusia. Subhanalloh….. bukankah Jin di zamanya Nabi Sulaiman juga banyak yg beriman (agama Tauhid) begitu juga di zamanya nabi-nabi yang lain, Jin berjalanya dengan terbang, usianya 300 th itu ibarat masih sangat  muda , jika sudah tua jin gak bisa terbang lagi istilahnya hanya bisa ngesot, bahkan berdiam diri  dan akhirnya pun Jin juga mati, Jadi Jin itu bukan matinya di hari Kiamat, di saat-saat tertentu jin juga bisa mati, sedangkan yang matinya di hari Kiamat adalah Iblis ( setan dengan bangsa Iblis), kami beritahukan juga bahwa di alamnya Jin tidak ada matahari jadi alamnya hampir sama dengan alam mimpi manusia (redup / senja) , anak-anak jin juga banyak,  yang bayi tidak mbrangkang seperti bayinya manusia tapi meloncat loncat, semakin tambah usia loncatan jin semakin jauh, lama kelamaan bisa terbang, Manusia ataupun Jin bisa masuk dialamnya yang berbeda dengan kekuatan ilmu dari Alloh SWT , guru saya sendiri sering masuk kealam Jin untuk ketemu dengan Kyai Jin Muslim dan sebaliknya , manusia memang tidak boleh sering berinteraksi dengan Jin akan tetapi pada kondisi dorurot sebagai upaya menolong seseorang, ataupun urusan penting dapat diperbolehkan selama dalam aturan syareat islam , bahkan untuk upaya memperoleh keterangan sejarah zaman dulu seperti kerajaan wengker misal atau zaman Batoro Katong, banyak Kyai yang berwawancara dengan Jin untuk  diambil keterangannya, dan tidak sedikit Kitab2 agama yang disedot ke alam jin di zaman sejarah dulu dan tentunya bisa disedot lagi ke alam manusia bagi mereka yang mempunyai ilmunya, dengan kemampuan  tertentu sang Guru bisa berinteraksi dengan Jin Muslim dan bahkan  memfoto gb jin tersebut (dalam artian wujud sebenarnya jin lembut dan lembut tidak bisa dilihat ). Hidup dialam jin manusia juga akan merasa lapar dahaga , janganlah makan makanan atau minum di alam  Jin karena tidak cocok dengan karakter sebagai manusia ,maka banyak Guru yang mengatakan ke muridnya jika lapar/haus di alam jin hendaknya berdoa dengan doa ini atau doa itu untuk berfungsi sebagai makan dan minum.  Di alam jin jarak antara Negara alam dunia sangatlah dekat, jadi ibarat Ponorogo-Jogja hanya ditempuh kurang lebih 5 menit ( pada waktu itu kisah nyatanya  naik bus nya jin dan di alamnya jin), bukan berarti ponorogo bagdad lebih lama, bahkan lebih pendek , sebab di alamnya jin  alam 6 dimensi (yang jauh jadi dekat bahkan sebaliknya) alat tempuhnyapun bisa terbang, naik mobil, bis , kereta api dll , perlu diketahui bahwa di alamnya jin Technologi nya jin diatas manusia. Menurut saya UFO yang misterius itu adalah kendaraanya jin dengan technologi tinggi. Wallohu A’lam, memang betul ada sebagian Kyai yang enggan dengan berhubungan dengan Jin Muslim , karena dengan alasan Jin banyak yang Kafir itu terserah pada Kyai tsb dengan berhati-hati , tapi banyak juga Kyai yang menjadi guru tauhid dari jin muslim  dan bisa memanfaatkan pengetahuan jin muslim untuk keperluan dakwah islam atau yang bermanfaat untuk orang banyak , pada perang irak beberapa dekade, perang di dunia islam lainya jika dilihat bagi yang mampu sangat banyak jin muslim membantu orang muslim , tentunya yang dia lawan kebanyakan juga dari jin kafir di daerah perang tersebut , sedangkan banyak sekali Jin yang juga ikut berjamaah Jum’at, Subhanalloh….., Jin dan Manusia sama-sama makluk Alloh SWT yang lain adalah alam dan akalnya , sama-sama nanti di alam akhirat akan dihisab amalnya Wallohu a’lam . editing H.M. Afthon Muzakki

AL-QURAN HADIST DAN IJMAK QIYAS

syeh sidiham  beautiful muslimah aisya muzakki

Aku (Allah) meninggalkan dua perkara di tengah2 kalian semua , yg kalian tidak akan kesasar selagi kalian masih berpegangan terhadap dua perkara tsb, yaitu : Al-Quran dan Al-Hadist , jelasnya pegangan terhadap dua perkara tersebut sudah cukup sempurna untuk berjalan di jalan yang benar dan tidak kesasar Firman Allah “ Al yauma Akmaltu Lakum Diinakum” : pada hari ini Aku (Allah) sudah menyempurnakan Agama kalian untuk kalian semua (yaitu Agama Islam). Kita beriman Kepada Allah dengan landasan Al-Quran dan Al-Hadist, sudah memuat dengan cukup sempurna , memuat semua persoalan manusia di dunia sehingga di akhirat , Firman yang artinya “ Insun (Allah) telah menurunkan kitab kepada kalian semua dengan menerangkan semua apa-apa (perkara)”. Tetapi supaya diketahui secara dhohir Nas, Al-Quran dan Al-Hadist belum bisa meratakan semua persoalan yang terjadi pada saat, masa dan waktu yang berlainan, sebab itu adanya Mujtihad (orang TabiiTabiin (orang soleh) ahli Mujtihad) ialah : orang yang dengan ketekunanya (Diridhoi Allah) membuat hukum agama atas dasar Al-Quran dan AL-Hadist sehingga memperoleh , menelurkan hukum Syar’i , jadi hukum Syar’i berasal dari para Mujtihad , seseorang yang belum bisa melakukan ijtihad harus taklid (patuh) kepada Mujtihad, sesuai dengan sabda Rosululloh SAW “Manijtahada faashoba falahu ajron , wamanijtahada faakhthoa falahu ajrun waahid” (rowahu Muslim) artinya: siapa yang ijtihad dan ijtihadnya itu benar maka orang tersebut menerima dua ganjaran, dan barang siapa yang ijtihadnya luput (salah) , maka orang tersebut menerima satu ganjaran, (fahamilah orang yang sudah  Mujtihad adalah sudah pasti sangat dekat dengan Allah SWT , barang tentu pada posisi makom hakekat dan ma’rifat sedang ijtihad sendiri artinya hasil dari ketekunan yang  nyata lagi sirri)  Hadist diatas menunjukkan bahwasanya Dhohirnya Nas (Al-Quran & Hadist) belum bisa meratakan pada semua persoalan yang terjadi, dan jika sudah bisa meratakanya tentunya Rosululloh SAW tidak akan membuka Gerbang IJTIHAD. Masih banyak lagi Hadist dan dalil yang mengatakan bahwa ijtihad adalah benar dan memang jikalau ada persoalan yang rumit untuk dipecahkan secara Al-Quran dan Al-Hadist , maka hukum syar’i (Ijma’, Qias) bisa digunakan. Ijtihad sendiri sumbernya dari AL-Quran dan Hadist imam Ansyari dan iman Abu bakar mengatakan , ijtihad itu benar , karena berdasar pada hukumnya Allah SWT, teruntuk orang yang ahli ijtihad dan benar orang yang ber taqlid kepada Mujtahid. Kita seharusnya bertanya pada orang yang mempunyai ilmu , jikalau memang kita tidak mempunyai ilmu, dan hal ini hukumnya wajib “Tholibul Ilmi” sampai ke liang lahat. Banyak TabiiTabiin yang sudah mampu mengalaf ilmu sehingga mampu berijtihad seperti imam Ahmad, imam Auza’ii, imam Malik, imam Thauri, imam Asy’ari, imam Buchori dll. Umpama kias didunia :Gusti Allah SWT membuat bumi beserta isinya dilengkapi bahan-bahan yang cukup sudah untuk keperluan semua makluk hidup didunia, akan tetapi jika menggunakan bahan-bahan saja yang terlihat, tanpa ada ahli membuat ramuan, menemukan rumus membuat roti misalnya, merakit computer, formula untuk membuat obat misalnya. Apa ada yg namanya rumah, mobil, computer, makanan roti atau lainya, perlu diketahui sebetulnya manusia tidak bisa sama sekali membuat barang fahami? Manusia bisanya Cuma meramu , merakit dari barang yang sudah disiapkan oleh Allah SWT dengan ilmu dari Allah SWT. Yang dipunyai manusia sebenarnya hanyalah dosa dan lupa. Maka dari itu adanya, manusia sangat tidak berdaya mau kemana kita …,  seorang yang Diridhoi dan diberi Hidayah akan dapat menjadi  Ahli seperti dikiaskan ke Mujtihad sangatlah diperlukan dan orang yang tidak mempunyai keahlian tersebut, cukup percaya dan menggunakan dari hasil orang yang memang Ahli tersebut. (ibarat seseorang tinggal pakai saja mobil dan percaya saja sama perakit (pembuat) mobil)  IHDINASSIROOTOL MUSTAQIIM …… Insya Allah ,  Wallahu A’lam (Assabi’u Walkhomsun) Masail Fiqh KH.Sholeh Talun Tuban (Jawa Timur) , Editing H.Moh Afthon Muzakki beserta Jamiah Kanzul Arsy Ponorogo

PENGETAHUAN  beda  ALAM KUBUR dan ALAM BARZAH

ziarah-alam-barzakh ponorogo noah-ark kubur barzah ponorogo berdoa1 ponorogo

Jikalau kita sedang berziaroh makam , khususnya para orang mukmin, alim ulama seharusnya kita masuk makam dengan mengucap assalaamu’alaikum yaa ahli kubur minal muslimin wal muslimat, mukminin wal mukminat, sambil diteruskan dengan bersolawat (sholawat paling pendek “Shollalloh ‘alaa Muhammad (sholawat yang dikumandangkan Nabi Khidir AS.)), Tahukah kalian bahwa penghuni makam juga akan menjawab salam kalian artinya penghuni makam akan manjing sampai salam kalian. Kita wajib mengimaninya bahwa alam kubur, khususnya siksa kubur adalah suatu perkara yang hak, Rosululloh SAW bersabda” ‘AdaabulQobri khak” artinya siksa kubur adalah suatu perkara yang hak, Rosululloh SAW juga berdoa Ya Alloh insun minta bantuanNya dari siksa kubur, didalam SARAKSULLAMITTAUFIQ  bahwa siksa kubur itu siksa yang ada di alam barzah , karena disebut siksa kubur itu karena memang jika ada orang yang meninggal lalu dikubur, tetapi sebetulnya dimana2 mayat baik dikuburkan atau tidak, dibakar, ditenggelamkan ke laut ,  atau dimakan hewan jika Gusti Alloh sudah menentukan siksa kubur maka akan pasti terjadi pula pada sang mayat tersebut. Jadi jasad mayat itu masih berada di alam dunia tetapi siksa kubur terjadi di alam barzah yaitu alam antara alam dunia dan alam akhirat , Syech Yusuf bin Ismail pada kitabnya AFDHOLUSSOLAWAT ‘ALAA SAYYIDISSADAAT hal 34 yang artinya : maut atau mati itu tidak bisa memusnahkan ruh walaupun jasad hancur lebur ruh akan tetap hidup di madhab “Ahlussunah wal jamaah” soal kubur, siksa kubur, pertanyaan kubur, nikmat kubur semuanya itu pelaksanaanya di alam barzah, sedang talqin kubur  ruh mendengarkanmya di alam barzah, didalam kubur itu yang ada cuma jasad mayit saja, ruh2 nya mayid tadi tetap hidup di alam barzahdan hidupnya jasad di alam dunia itu karena adanya ruh yang ada di jasad tadi, dan jikalau ruh itu dipisah dari jasad maka jasad akan mati dan ruhnya akan hidup seperti biasa, cuma perpisahan ruh dan jasad (sakarotul maut) itu akan berat terasa akan tetapi jikalau Alloh SWT Ridho maka terasa ringan. Pati atau maut itu adalah perpindahan dari alam dunia ke alam barzah, dan ruh yang mulia di alam barzah ruh tersebut akan dibiarkan sesuka (diumbar bs jawa) , ruh dialam barzah punya rupa seperti rupa jasadnya, dan berpakaian seperti pakaian biasanya jasadnya, ruh mulia ruh orang mukmin akan dilepas sesuka ruh, diberikan kenikmatan, rizqi, kesenangan , dan ruh nya orang kafir akan dipenjara di dalam SIJJIN. Alam barzah itu memisahkan alam dunia dan akhirat. Didalam kitab BUSROLKIAIB dari Imam Suyuti menjelaskan ruh itu sama juga ada yang bahagia dan ada yang susah itu tidak tetap pada suatu tempat, dan walaupun beda2 ruh tadi berada ruh2 tadi mempunyai hubungan kontak atau conec dengan jasadnya, dan oleh sebab kontak tadi maka jasadnya bias merasakan nikmat atau siksa yang telah diterima oleh ruhnya tadi, walaupun jasadnya sudah hancur lebur kontak tadi akan tetap terjadi, kontaknya antara ruh dengan jasad tadi diumpamakan kontaknya matahari dengan bumi. Rosululloh SAW pada waktu isro’ melihat Nabi Musa AS sedang sholat di kuburnya lantas diucapkan salam , dan ketika perjalanan Mi’roj naik ke langit sampai dilapis langit ke 6 bertemu Nabi Musa AS , ruhnya Nabi Musa AS yang sama rupanya dengan Jasadnya tadi ruhnya di langit tersebut , ruh tadi mempunyai kontak dengan dengan jasadnya di kuburan tadi, yang sarana kontak tadi sehingga bisa sholat, dan menjawab salam dari Rosululloh SAW.   Jikalau kita beralih pada alam ruh semua ruh dikumpulkan dan difirmankan Allah SWT “Qoolu balaa sahidnaa” Hai para Ruh sekalian apa bukan Allah yang menjadi Pangeran Tuhan Gusti, maka semua ruh tadi berucap Hanya panjenengan Gusti Allah sendiri yang menjadi Gusti Tuhan  semua ruh, maka dari itu semua ruh manusia awalnya adalah islam , sehingga ruh islam tadi tetap dibawa pada jasadnya sang bayi, bayi adalah wali “kamillulkamil” bersih fitroh sampai terjadinya akil baliq, jika sudah menyandang akil baliq tidak diteruskan islamnya , maka islam yang dipakai tadi jadi batal atau gugur. Dan orang tuanyalah tyang menjadikan ruh tadi kafir, majusi, musrik. Semoga kita selalu menyandang ruh islam, iman dan ikhsan ridho dan DiRidhoi oleh Allah SWT., memang ruh pada posisi dijasad posisi di alam dunia yang penuh dengan musuh diantaranya adanya setan, nafsu serta tipu daya dunia , ingatlah dunia tidak kekal maksudnya hanya sesaat coba pikirkan kita makan , tidur ,mendengar dan lain2, orang bisa menikmati makanan ayam goreng ya pas makan saja setelah itu kenikmatan hilang , orang nikmat tidur karena sakit gigi tidak terasa , maka nikmat hilangnya rasa sakit gigi tadi ya pas tidur saja setelah bangun gigi terasa sakit lagi, semuanya apa saja cuma sesaat di alam dunia ini bahkan umur hidup jasad juga sesaat paling 70 tahunan jasad sudah mati bisa dipakai acuan kehidupan Rosululloh di dunia yang hanya 63 tahun bandingkan dengan alam2 setelah dunia seperti alam barzah, alam akhirat, alam hisab, alam mizan , dan sebagainya , di alam hisab saja 1000th coba bayangkan dengan hati yang paling dalam alam2 tadi hak dan benar adanya, maka seyogyanya kita selalu berhati2 hidup didunia , amalkan amalma’ruf nahi mungkar , berdoa , bertaubat (bahwasanya setiap orang punya nya hanya dosa) , mohonlah ampun, keiklasan lillah , semoga di RidhoiNya Amin ….Ingat dunia sesaat, akhirat abadi , wassalam … Wallahu a’lam (diambil dari ALMASAIL FIQHIYYAH oleh KH Sholeh Talun Tuban jawa-timur / editing H.Moh Afthon Muzakki,ST  Ponorogo jawa timur)

PENTINGNYA DOA…. BERDOA

Allah jalla jalaalah doa ponorogo sajadah madina haji ponorogo

Bagaimana keterangan mengenai doa?

Doa itu salah satu amal yang diperintahkan Allah SWT di dalam FirmanNya : “Ud’uuni astajib lakum” art : berdoalah kepadaKu dan pasti Aku kabulkan, juga “Qul maa ya’bauubikum robbi laulaa du’a ukum” Allah sebetulnya tidak peduli dan tidak butuh atas doa kalian, maksudnya doa itu adalah kebutuhan dari insane dan bukan Tuhan , karena Tuhan Rohman Rohim maka doa diwajibkan oleh manusia. Al Hadist “Addu’aau silaahulmukmin manlam yas ali llaha baghdhob ‘alaihi” art: sebetulnya doa itu senjatanya orang mukmin , dan barang siapa tidak mau melakukan doa Allah akan menghukum (Mbendu bs jawa) terhadap orang tersebut, sebab doa itu melahirkan sifat butuh kepada Allah , tidak mau berdoa sama dengan tidak butuh Allah sedangkan kita adalah kholifah Allah. Setengah dari manjurnya doa itu syaratnya harus dipakai untuk memuji kepada Allah (karena yang patut dipuji memang cuma Allah /Khak) dan berdoa harus dibarengi dengan Sholawat sebab Nabiyullah Muhammad adalah nabi kita ( kekasih Allah) lalu diteruskan dengan doa lain, doa yang diperlukan dan seyogyanya diakhiri juga dengan pujian dan sholawat insya Allah terkabul apalagi dilakukan dengan istiqomah ( kontinyu, terus menerus). Alhadist : Addu’aau ya ruddu lqhodhooa, laa yaruddu lkhodhooa illa du’aau” art: doa itu bisa menolak bala’ (pesthine Alloh. bs.jawa) , dan tidak ada yang bisa menolak kecuali doa. Juga “innaddu’aau yanfa’u mimmaa nazala wamimmaalam yanzil , maa nazala yaksifuhu wamaalam yanzil yakhbisuhu” art: doa itu bisa bermanfaat dari bala’ yang sudah sudah turun dan yang belum turun, yang sudah turun dihilangkan , sedang yang belum turun akan digugurkan. Orang yang berdoa selama doanya baik dan bukan doa untuk memutus silaturrohmi hablum minannas, maka akan mendapat balasan tiga perkara: 1. ada kalanya dihapuskan dosanya, 2. akan dituruti apa yang menjadi hajadnya, 3. disimpan untuk diberikan diakhirat. Alhadist “ laa yazaalu ddu’aau walbalaau yaqtatillaani ilaa yaumil qiyaamati” art: tidak berhenti antara doa dan bala’ bertempur sampai dihari qiyamat , jika doanya menang maka bisa terhindar dari bala’ tersebut, dan sebaliknya. Kepastian dari Allah itu sebetulnya pasti terjadi tetapi ditangkis oleh doa, seperti ditangkisnya air hujan oleh paying. Dao juga ada tata keramanya antara lain : 1. sebelum berdoa sebaiknya didahului oleh amal sholeh spt: sholat, shodaqoh, puasa. 2. dimulai dengan memuji Allah lalu sholawat dan diakhiri dengan pola yang sama. 3. hatinya khusuk/focus mendekat Allah , jiwa dan raga konsentrasi bahwa kita sedang bertatap dialog dengan sang Gusti Allah. 4. jangan berdoa sedang masih terus melakukan tindakan maksiat. 5. ikhlas murni lillahi ta’aala. 6. yang dimakan barang yang halal , sebab Allah maha suci. 7. menghadap qiblat, mengangkat kedua tangan kearah langit, dan muka kepala dihadapkan ke bumi. Sebagai tanda pasrah dihadapan Allah SWT. 8. dengan ucapan halus dan pelan penuh makna. Demikianlah penjelasan mengenai doa hukumnya wajib bagi mukmin,muslimin berdoa umumnya dengan dilahirkan ucapan, juga ada yang lebih bagus dilakukan secara sirri, batin ruhnya yang berdoa . jadi ruhnya akan wirid dan akhirnya manjing warid (spontan / reflek) berdoalah dengan cara belajar wirid sirri dengan istiqomah, amalkan wirid dengan amalan sehari 3 jam an, dilakukan di sepertiga hari mulai jam 12 malam  dengan istiqomah (ajeg/ continue) , insya Allah dapat manjing / sampai pada wirid Sirri (rahasia) editing kanzul arsy ponorogo

WALI SONGO

walisongo2 samarqand dan Turkey asal walisongo wali songo

SEJARAH adanya WALI SONGO

Karena di Tanah Jawa Pengaruh Hindu dari Kerajaan Majapahit sangat kuat waktu itu, timbul niat dari Sayyid Jumadil Qubro ( berasal dari Samarkhan dekat Bukhoro ( lahir 1349M ) ) niat Jumadil Qubro dengan Sultan Muhammad I (Raja Turki) untuk melakukan kegiatan da’wah islam di pulau jawa maka lahirlah WALISONGO periode I berangkat dari Turki ke Pulau Jawa Th. 1404M anggota : 1. Maulana Malik Ibrahim dari Turki , wafat di gresik jatim Th. 1419M, 2. Maulana Ishak yang putra dari Jumadil Qubro , asal Samarkhan wafat di Jombang di jalan Garuda Dusun Tambakberas. 3. Maulana Jumadil Qubro dari Samarkhan, wafat di troloyo mojokerto 1465M. 4. Maulana Ahmad Al Maghrobiy (sunan geseng) dari Maroko afrika utara wafat di makamkan di pesantren Jati Anom Klaten Th. 1465M. 5. Maulana Malik Isroil dari Turki , wafat di Gunung santri Cilegon jawa barat Th. 1435M. 6. Maulana Muhammad Ali Akbar, ulama dari Persia (Iran) , wafat di Gunung santri Cilegon Th. 1435M. 7. Maulana Hasanuddin, dari Palestina Wafat di makamkan di area Masjid Banten lama Th. 1462M. 8. Maulana Alayuddin, dari Palestina , wafat di makamkan di area Masjid Banten Lama Th.1462M. 9. Syeh Subakir, ulama dari Persia (Iran) kembali ke negeri Persia Th. 1462 setelah selesai bertugas. WALISONGO  periode II Th. 1421M. anggota : 1. Sayyid Ali Rahmatulloh (Sunan Ampel ) yang cucu dari sayyid Jumadil Qubro Troloyo, 2. Maula Iskhak (tetap), 3. Maulana Jumadil Qubro (tetap). 4. Maulana Muhammad Almaghibi (tetap). 5. Sayyid Ja’far Sodiq (Sunan Kudus). 6. Sayyid Sarif Hidayatulloh (Sunan Gunung Jati) . 7. Maulana Hasanuddin (tetap) 8. Maulana Aliyuddin (tetap). 9. Syeh Subakir (tetap). WALISONGO periode III Th. 1463M. anggota : 1. Sunan Ampel (tetap). 2. Raden Paku (Sunan Giri) anaknya Maulana Ishak dengan ibu Dewi Sekardadu Blambangan. 3. Maulana Jumadil Qubro (tetap). 4. Maulana Muhammad Almagribi (tetap). 5. Sayid Ja’far Sodiq (Sunan Kudus) (tetap) . 6.Sayid Sarif Hidayatulloh (sunan Gunung Jati) (tetap). 7. Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) beliau anak Sunan Ampel . 8. Raden Qosim (Sunan Derajad) beliau putra Sunan Ampel . 9. Raden Said (Sunan Kalijaga) anak adipati Wilatikta Tuban.  WALISONGO periode IV Th. 1466M. anggota: 1. Sayid Ali Rahmatulloh (sunan ampel) tetap. 2. Raden Paku (Ainul Yaqin) (Sunan Giri) tetap. 3. Raden Hasan (Raden Patah) menggantikan Sayid Jumadil Qubro. 4. Raden Umar Sa’id (sunan Muria) . 5. Sayid Ja’far Sodiq (sunan Kudus) tetap. 6. Fatkhullah khan atau Faletehan . beliau menggantikan ayahnya Sarif Hidayatulloh (Sunan Gunung Jati) yang sudah tua. 7. Raden Makdum Ibrahim (sunan bonang) tetap. 8. Maulana Alayuddin (sunan derajad) (tetap). 9. Raden Said (Sunan Kalijaga) tetap.   WALISONGO periode V Th. 1479M. anggota : 1. Syeh Siti Jenar (Syeh Lemah Abang) menggantikan Sayid Ali Rahmatulloh (sunan Ampel wafat 1478M). 2. Raden Paku (sunan Giri) tetap. 3. Raden Patah (Raden Hasan) tetap. 4.  Raden Umar Said (Sunan Muria) tetap. 5. (Sunan Kudus) tetap. 6. Fathullah Khan atau Faletehan , tetap. 7. Sunan Bonang ,tetap . 8. Raden Qosim (Sunan Derajad) tetap. 9. Raden Said (Sunan Kalijaga) tetap.  Pada Masa WALISONGO periode V ini Syeh Siti Jenar dihukum karena masalah Hakekat yang kurang umum akhirnya meninggal dan  keanggotaan walisongo diganti oleh Ki Pandan Arang ( Sunan Bayat ).      SEDANGKAN WALI SONGO YANG BANYAK DIKENAL (yang dikenal umum)  adalah seperti bawah ini :  1. Maulana Malik Ibrahim. 2. Sunan Ampel. 3. Sunan Bonang. 4. Sunan Giri. 5. Sunan Derajat. 6. Sunan Muria. 7. Sunan Kudus. 8. Sunan kalijaga. 9. Sunan Gunung Jati (walisongo2 ini hanya merupakan dari sekian banyak anggota Walisongo, dan  yang terkenal saja menyandang walisongo). baiklah kita bahas WALISONGO yang terkenal tersebut :

1. SUNAN BONANG

Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim. Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri seorang adipati di Tuban. Sunan Bonang belajar agama dari pesantren ayahnya di Ampel Denta. Setelah cukup dewasa, ia berkelana untuk berdakwah di berbagai pelosok Pulau Jawa. Mula-mula ia berdakwah di Kediri, yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu. Di sana ia mendirikan Masjid Sangkal Daha. Ia kemudian menetap di Bonang -desa kecil di Lasem, Jawa Tengah -sekitar 15 kilometer timur kota Rembang. Di desa itu ia membangun tempat pesujudan/zawiyah sekaligus pesantren yang kini dikenal dengan nama Watu Layar. Ia kemudian dikenal pula sebagai imam resmi pertama Kesultanan Demak, dan bahkan sempat menjadi panglima tertinggi. Meskipun demikian, Sunan Bonang tak pernah menghentikan kebiasaannya untuk berkelana ke daerah-daerah yang sangat sulit. Ia acap berkunjung ke daerah-daerah terpencil di Tuban, Pati, Madura maupun Pulau Bawean. Di Pulau inilah, pada 1525 M ia meninggal. Jenazahnya dimakamkan di Tuban, di sebelah barat Masjid Agung, setelah sempat diperebutkan oleh masyarakat Bawean dan Tuban. Tak seperti Sunan Giri yang lugas dalam fikih, ajaran Sunan Bonang memadukan ajaran ahlussunnah bergaya tasawuf dan garis salaf ortodoks. Ia menguasai ilmu fikih, usuludin, tasawuf, seni, sastra dan arsitektur. Masyarakat juga mengenal Sunan Bonang sebagai seorang yang piawai mencari sumber air di tempat-tempat gersang. Ajaran Sunan Bonang berintikan pada filsafat ‘cinta’(’isyq). Sangat mirip dengan kecenderungan Jalalludin Rumi. Menurut Bonang, cinta sama dengan iman, pengetahuan intuitif (makrifat) dan kepatuhan kepada Allah SWT atau haq al yaqqin. Ajaran tersebut disampaikannya secara populer melalui media kesenian yang disukai masyarakat. Dalam hal ini, Sunan Bonang bahu-membahu dengan murid utamanya, Sunan Kalijaga. Sunan Bonang banyak melahirkan karya sastra berupa suluk, atau tembang tamsil. Salah satunya adalah “Suluk Wijil” yang tampak dipengaruhi kitab Al Shidiq karya Abu Sa’id Al Khayr (wafat pada 899). Suluknya banyak menggunakan tamsil cermin, bangau atau burung laut. Sebuah pendekatan yang juga digunakan oleh Ibnu Arabi, Fariduddin Attar, Rumi serta Hamzah Fansuri. Sunan Bonang juga menggubah gamelan Jawa yang saat itu kental dengan estetika Hindu, dengan memberi nuansa baru. Dialah yang menjadi kreator gamelan Jawa seperti sekarang, dengan menambahkan instrumen bonang. Gubahannya ketika itu memiliki nuansa dzikir yang mendorong kecintaan pada kehidupan transedental (alam malakut). Tembang “Tombo Ati” adalah salah satu karya Sunan Bonang. Dalam pentas pewayangan, Sunan Bonang adalah dalang yang piawai membius penontonnya. Kegemarannya adalah menggubah lakon dan memasukkan tafsir-tafsir khas Islam. Kisah perseteruan Pandawa-Kurawa ditafsirkan Sunan Bonang sebagai peperangan antara nafi (peniadaan) dan ‘isbah (peneguhan).

2.SUNAN AMPEL

Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim menurut buku punjer walisongo sunan ampel adalah cucu dari sayyid jumadil qubro. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang). Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya. Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M. Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura. Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina.” Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.

3. SUNAN DERAJAD

Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M. Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun Jelog –pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan. Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk. Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang’. Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.

4. SUNAN GIRI

Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya–seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja (Babad Tanah Jawi versi Meinsma). Ayahnya adalah Maulana Ishak. saudara sekandung Maulana Malik Ibrahim. Maulana Ishak berhasil meng-Islamkan isterinya, tapi gagal mengislamkan sang mertua. Oleh karena itulah ia meninggalkan keluarga isterinya berkelana hingga ke Samudra Pasai.Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah “giri”. Maka ia dijuluki Sunan Giri. Pesantrennya tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit, namun juga sebagai pusat pengembangan masyarakat. Raja Majapahit -konon karena khawatir Sunan Giri mencetuskan pemberontakan- memberi keleluasaan padanya untuk mengatur pemerintahan. Maka pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pemerintahan, Sunan Giri juga disebut sebagai Prabu Satmata. Giri Kedaton tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam Babad Demak. Selanjutnya, Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa. Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun. Salah seorang penerusnya, Pangeran Singosari, dikenal sebagai tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada Abad 18. Para santri pesantren Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih ke berbagai pulau, seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan dua sahabatnya, adalah murid Sunan Giri yang berasal dari Minangkabau. Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan Pucung -lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.

5. SUNAN GUNUNG JATI

Banyak kisah tak masuk akal yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati. Diantaranya adalah bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’ Mi’raj, lalu bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat Nabi Sulaeman. (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii). Semua itu hanya mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina. Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati. Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya “wali songo” yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan. Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah. Bersama putranya, Maulana Hasanuddin, Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke Banten. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten. Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat.

6. SUNAN KALIJAGA

Dialah “wali” yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa. Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban -keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam. Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya,Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya. Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk berendam (’kungkum’) di sungai (kali) atau “jaga kali”. Namun ada yang menyebut istilah itu berasal dari bahasa Arab “qadli dzaqa” yang menunjuk statusnya sebagai “penghulu suci” kesultanan. Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga. Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf” -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah. Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Maka ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga. Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede – Yogya). Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu -selatan Demak.

7. SUNAN KUDUS

Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang.Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya. Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus. Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi. Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya. Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.

8. MAULANA MALIK IBRAHIM (Wafat 1419)

Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi. Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw. Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya. Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik. Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk Mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya. Kakek Bantal juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah -kasta yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.

9. SUNAN MURIA

Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus. Gaya berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya. Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti. “Walisongo” berarti sembilan orang wali. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid. Maulana Malik Ibrahim adalah yang tertua. Sunan Ampel adalah anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal. Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan. Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata. Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat “sembilan wali” ini lebih banyak disebut dibanding yang lain. Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai “tabib” bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai “paus dari Timur” hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha. Sumber Buku Walisongo dan Buku Punjer Walisongo (sejarah Jumadil Qubro) ( Editing  H. Moh. A. Muzakki, ST . ponorogo)

Nafsu, Syaitan, Tipu Dunia VS Hati Nurani (Nur Kebenaran)

IMG0089A Alloh hati Pada intinya jikalau mengetahui yang sebenarnya Manusia hidup (hati nurani=kebenaran) didunia ini akan jarang tertawa ,mereka akan sering termenung dan menangis karena sangat banyaknya musuh dan terus berperang melawan hawa nafsu, saitan yang akan dipertanggung jawabkan manusia sampai akhirat kelak , musuh luar yang menyesatkan manusia ialah syaitan, iblis,godaan dunia sedang musuh di dalam tubuh manusia adalah Nafsu yang  turut mendorong hamba Allah melakukan maksiat dan menghalang daripada menjalankan urusan ibadat dan urusan kebenaran. Malah, nafsulah faktor utamanya. Nafsu dikatakan kerjasama dan  bersaudara dengan syaitan, kerjasama dengan tipu daya dunia dengan  bekerjasama atau berasingan, kedua-duanya membawa kecelakaan kepada manusia. Sebagaimana syaitan, nafsu juga merupakan musuh yang amat sukar diperangi.  Antara sebab-sebabnya: Nafsu itu merupakan musuh dalam selimut, yakni ia beroperasi dalam diri manusia; Nafsu juga merupakan musang berbulu ayam, yakni ia menyamar sebagai kawan. Dengan keadaan yang demikian,  nafsu berpeluang mempengaruhi manusia melakukan kejahatan dan kemungkaran. Puncak awal bagi setiap fitnah, keaiban, kehinaan dan kecelakaan yang menimpa manusia adalah nafsunya sendiri. Ada kalanya nafsu itu bersekutu dan saling membantu dengan pengaruh-pengaruh lain, selain daripada syaitan, iaitu godaan dunia dan pengaruh jahat manusia atau makhluk lain, Apabila seseorang hamba Allah terlalu meyakini kebaikan dirinya, merasa sudah banyak pahalanya, sudah banyak amal kebaikanya  maka orang itu telah terlupa dan ditipu oleh kejahatan nafsunya. Lalu tidak disadarinya, nafsunya telah menguasai dirinya dan dia patuh dianggap teman baik nurut  kepada arahan nafsun yaitu.Karena nafsulah berlakunya kemungkaran yang sering  kali dilakukan oleh makhluk,  yaitu ingatlah peristiwa  keingkaran Iblis terhadap perintah Allah agar ia menghormati nabi Adam ‘alaihissalam. Pendurhakaan Iblis itu sudah tentu berpuncak daripada dorongan nafsu. Nafsu Iblis menyuburkan rasa takabbur dan hasad yang akhirnya memusnahkan ibadat yang telah dikerjakannya selama delapan puluh ribu tahun. Kemudian Adam dan Hawa pula melanggar larangan Allah. Ini pun akibat angkara nafsu mereka yang bersekutu dengan tipu daya Iblis, sehingga mereka dilontarkan dari syurga ke dunia  yang hina dan fana ini. Lalu dunia dengan godaannya mejadi rekan kolega  kepada nafsu dan syaitan  dalam usaha mencelakakan hati nurani manusia sehingga hari qiamat. Pembunuhan manusia yang pertama dilakukan oleh Qabil terhadap saudaranya Habil (Kedua-duanya anak-anak Adam alaihissalam). Perbuatan pembunuhan  yang pertama dilakukan oleh manusia ini juga berpuncak daripada nafsu. Qabil dikuasai oleh pengaruh nafsu ammarah dan tipu daya syaitan yang menyuburkan rasa hasut dan bakhil. Kemaksiat pula dilakukan oleh Harut dan Marut yang juga telah dikuasai oleh nafsu, nafsu syahwat. Lalu mereka melakukan pelbagai maksiat, minum arak, berzina, membunuh dan seterusnya menjadi kufur. Demikianlah, tidak wujud fitnah, maksiat, keaiban dan kesesatan di kalangan manusia  melainkan berpuncak daripada hawa nafsu mereka sendiri.  Bagaimanapun, sebagaimana binatang buas,  nafsu juga boleh ditawan, dikawal dan dijinakkan. Berdasarkan kepada cara dan tahap-tahap kejaayaan mengawalnya, maka nafsu itu dibahaghikan kepada beberapa peringkat seperti berikut :

  • Nafsu Ammarh, nafsu  yang tidak dikawal atau tidak terkawal. Inilah
  • nafsu yang buas, amat kuat mendorong manusia kepada kejahatan.
  • Nafsu Lawwamah,nafsu yang menyadarkan manusia akan  perbuatan jahat yang telah dilakukannya lalu menyesalinya.
  • Nafsu Mutmainnah,nafsu yang terkawal, sudah hilang kebuasannya. Malah sudah menjadi jinak dan tenang.
  • Nafsu Rodhiyah, nafsu yang lebih tinggi martabatnya daripada nafsu Mutamainnah.
  • Nafsu Mardhiyyah, nafsu yang paling tinggi martabat kemuliaannya.Nafsu ini hanya dilimiliki oleh para Waliyullah.

Pencapaian kepada peringkat nafsu Mutmainnah itu sudah memadai untuk mendapat keridhaan Allah. AllahTaala berfirman , artinya : Hai nafsu (jiwa) yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhakan. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam syurgaku. (QS. 89 : 27 – 30) Nafsu perlu dikawal untuk mencapai peringkat-peringkat yang lebih baik dan terbaik itu. Mengikut Imam al-Ghazali : Pengawalan nafsu tak boleh dilakukan secara kekerasan atau paksaan yang berlebihan. Jangan dipatahkan kehendaknya secara sekali gus, kerana ia akan mendatangkan lebih mudarat. Dengan kawalan yang sederhana, lembut, perlahan-lahan dan secara berterusan, keangkuhan nafsu dapat ditundukkan. Kadang-kadang ia boleh dipergunakan untuk tujuan kebajikan. Ia juga boleh dikurung tetapi dalam kadar masa yang tidak berpanjangan. Karena bisa jadi diam-diam, tanpa disadari, ia membebaskan dirinya. Sebab itu ia harus sentiasa diawasi dan  diladeni dengan bijaksana dan telaten. Menurut al-Ghazali lagi : Nafsu boleh dikekang dengan kekangan takwa. Dengan itu ia akan menjadi lemah dan tunduk mengalah. Kewarakan seseorang juga boleh membelenggunya sehingga ia tidak berpeluang menjalankan peranannya.Dengan kesedaran bahawa nafsu itu musuh yang akan mendatangkan kecelakaan,  ia perlu dilemahkan dengan penghinaan. Jangan sekali-kali diberi muka dan dilayani keinginannya. Ulamak sufi menganjurkan tiga langkah untuk melemahkan hawa nafsu: Pertama, setiap keinginan nafsu itu hendaklah dicegah dan ditahan. Ini berarti ia dikurung atau dibelenggu. Umpama binatang liar,  apabila dikurung atau ditambat, ia menjadi jinak juga akhirnya. Kedua, hendaklah diberikan suatu tekanan atau deraan yang berat ke atasnya. Umpama kaldai yang  liar,  apabila dilebihkan muatan beban di atas belakangnya,  nescaya ia  menjadi  lemah dan akan menurut perintah, apa lagi kalau dikurangkan rumput untuknya. Ketiga, hendaklah sering berdoa, memohon perlindungan daripada Allah Taala agar selamat daripada angkara nafsu jahat. Langkah ini penting,  kerana hanya dengan mendapat rahmat Allah Taala, hamba-Nya akan bebas daripada pengaruh atau tuntunan nafsu,  Dalam al-Quran, Allah mengisahkan, bahawa nabi Allah Yusuf alaihissalam bersabda , artinya : Sesungguhnya nafsu itu menyuruh kepada kejahatan kecuali orang yang dirahmati oleh Tuhanku. (QS. 12 : 53)

Dengan ketiga-tiga langkah tersebut, nafsu yang liar dan buas akan menjadi jinak, lemah dan menurut perintah denga izin Allah. Marilah Sama2 kita perang , tumpas semua musuh kita semoga Allah SWT Meridhoi, Semoga Amien………….. ( Muhammad Isa al-Jambuli, copy editing and publicasi H.M. Afthon Muzakki, ST)

PESAN RASUL KEPADA ORANG PENCARI ILMU

alqur'an makam KHM. Sjamsul Huda

Suatu ketika datang kepada Rasulullah malaikat pencabut nyawa (izrail) dalam rupa seorang laki-laki. Malaikat itu duduk bersama Rasul dan menyampaikan sesuatu. Kemudian datanglah seorang sahabat kepada Rasulullah, lantas malaikat itu izin pamit dan meninggalkannya. Bertanya sahabat, Ya Rasul siapakah gerangan orang itu?. Rasul menjawab, orang itu ialah malaikat pencabut nyawa (izrail), dia datang kepadaku memberitahukan bahwa engkau sebentar lagi akan mati dan aku akan mensholatkanmu. Lalu sahabat itu bertanya, “Berikanlah kepadaku pesan terakhir yang akan menyempurnakan kehidupanku”. Rasul pun menjawab, “Kalau ada majlis ilmu, maka dengarkanlah”.Penggalan kisah di atas menggambarkan pentingnya kedudukan mencari ilmu dalam pandangan islam. Pesan terakhir nabi bagi orang yang akan dicabut nyawanya adalah mencari ilmu. Bukan mengerjakan shalat zakat atau amalan ibadah lainnya. Mencari ilmu wajib hukumnya bagi setiap orang, sama halnya dengan kewajiban menjalankan ibadah sholat, puasa, dan zakat. Nabi dalam hadits lain bersabda, “Tuntutlah ilmu dari semenjak dilahirkan sampai masuk liang lahat”. Dalam al-Quran, Allah SWT mengajarkan sebuah do’a, “Robbi Jidnii ilmaa”, Ya Robb tambahlah ilmu. Kita jangan pernah merasa sudah banyak ilmu, namun sebaliknya carilah terus ilmu sampai akhir hayat menjemput kita. Lebih lanjut nabi mengatakan bahwa keutamaan orang yang mencari ilmu, akan dinaungi oleh sayap-sayap malaikat, artinya ia dilindungi dan dirahmati Allah SWT. Dalam kenyataaannya, banyak sekali kendala saat kita mencari ilmu. Kendala utama biasanya rasa malas. Kita tidak sabar untuk memperoleh hasil yang instant dari ilmu yang dipelajari. Padahal perlu kita sadari, adakalanya ilmu itu baru memberi manfaat di kemudian hari, mungkin 1 tahun, 2 tahun atau lebih dari itu.Seperti halnya penemuan-penemuan listrik, telepon dan lain-lain bisa dinikmati dari dulu sampai sekarang. Jika kita menelaah lebih lanjut QS Al-Baqarah 31: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!” Kita ini memiliki ilmu karena Allah SWT yang pertama kali mengajarkan kepada adam tentang nama-nama benda. Karena itu kedudukan manusia lebih sempurna dibandingkan malaikat dan makhluk lainnya. Dalam ayat lain Allah menyatakan, bahwa Allah-lah yang mengeluarkan manusia dari perut ibunya, dan manusia tidak mengetahui apa-apa saat dilahirkan. Lalu Allah SWT memberikan pendengaran dan penglihatan agar manusia berpikir & bersyukur. Semakin banyak kita mendengar, melihat, dan berfikir dengan menggunakan panca indera, maka semakin banyak ilmu yang akan kita peroleh. Untuk itu, mari kita mencintai ilmu, karena pesan Rasul kepada yang mau meninggal saja, mencari ilmu. Orang yang memiliki ilmu dan diamalkan, selain akan manfaat bagi sendiri juga bagi orang disekitar. Dalam hadist lain nabi bersabda, tiga amalan yang tidak putus walau seorang anak adam meninggal dunia yaitu, Shodaqoh zariah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya. sumber  : Drs. Aseph Aonuddin MSc, dan Syeikh Sulaiman . Editing /Publicasi : H.M. Afthon Muzakki, ST

JAMAAH KANZUL ARSY  WAL MANAQIBUL KAROMAH PONOROGO – MAGETAN

Jamaah Kanzul Arsy Ponorogo berdiri pada 17 Agustus 2006, berdiri di Kertosari babadan Ponorogo, diawalnya Jamaah diikuti oleh para penggemar burung perkutut kung mania, akhirnya Jamaah Kanzul Arsy berubah menjadi Jamaah Kanzul Arsy Wal Manakibul Karomah yang diketuai oleh KH. Hunain dari Nglopang Magetan Jawa Timur, disusul oleh tokoh pendirinya yaitu H. M. Rofiquel Ackhsan dari Ponorogo inilah wajah sebagian jamaah, maaf belum lengkap sambil jalan nanti akan dilengkapi , Pada dasarnya Jamaah diajak untuk NOTO HATI dengan amalan-amalan yang mengarah pada amal akhirat, semoga Alloh SWT meRidhoi dan selalu memberikan RahmadNya kepada jamaah Kanzul Arsy dan Manakib  Karomah Syeikh Abdul qodir Jailani  baik di Ponorogo dan Magetan.

Romo Kyai Hunain & KH. Barit kanzul arsy ponorogo

Romo Kyai Hunain & KH. Barit kanzul arsy ponorogo

Kanzul Arsy Kuluk dan Batu Mata Kucing

Kanzul Arsy Kuluk dan Batu Mata Kucing

MENCEGAT LAILATUL QODAR

Menurut Syeikh Abu Hasan Assazili dari kitab Hasyiah al-Qalyubi, ada bebera[pa rumusan yang dibuat beliau dan selama beliau mengamalkanya, beliau tidak pernah melewatkan lailatul Qadar sejak semasa baligh , yaitu : Jika Awal Romadhan hari Ahad atau Rabu , maka lailatul qodarnya malam ke 29 Jika Awal Romadhan hari Jum’at atau Selasa, maka lailatul qodarnya malam ke 27 Jika Awal Romadhan hari Khamis, maka lailatul qodarnya malam ke 25 Jika Awal Romadhan hari Sabtu, maka lailatul qodarnya malam ke 23 Jika Awal Romadhan hari Isnin, maka lailatul qodarnya malam ke 21 Selain Rumusan diatas , banyak ulama-ulama kita yang mengajarkan untuk mengejar lailatul qodar di hari 10 terakhirnya bulan Romadhan, ini dilakukan berdasarkan hadist riwayat Asy-Syaikhan , Imam al-Bukhari, dan Imam Muslim, dari Sayyidatina Siti Aisyah RA, bahwa Rosululloh SAW bersabda : yang artinya “ Carilah Lailatul Qodar pada 10 terakhir dari bulan Ramadhan” Ada juga ulama-ulama yang menentukan lailatul qodar dengan malam tertentu dalam setiap tahun yaitu malam ke27 Ramadhan, ini berdasarkan beberapa Hadist yang diantaranya diriwayatkan oleh Imam Ahmad dgn sanad yg shohih kpd Sayyidina Umar  RA. Dimana Rosululloh SAW bersabda: yang artinya” sesiapa yang hendak mencarinya (lailatul qodar) , maka carilah ia pada malam ke 27” Mudah-mudahan kita selalu diberikan Hidayah, petunjuk dari Allah SWT, untuk bertemu dan menjumpai dengan malam yang istimewa tersebut, Wallahu ‘alam , sumber :  Bahrus Shofa,  disebarkan oleh : H.M.Afthon Muzakki, ST guru spiritual KHM. Sjamsul Huda

MAQOM ATAU PANGKAT AULIA ALLOH SWT.

Berikut ini sebagian Maqom / Pangkat para Aulia Alloh SWT  yang diambil dari kitab JAMI’U  KAROMATIL AULIA. 1. Qutub atau Ghauts ( 1 abad 1 orang) 2. Aimmah ( 1 abad 2 orang) 3. Autad ( 1 abad 4 orang di 4 penjuru mata angin) 4. Abdal (1 abad 7 orang tidak akan bertambah dan berkurang , apabila ada wali abdal yang Wafat , maka Alloh menggantikanya dengan mengangkat Wali Abdal yang lain ( Abdal = pengganti) Wali Abdal juga ada yang Waliyahnya ( Wanita) 5. Nuqoba’ (Naqib) ( 1 abad 12 orang di wakilkan oleh Alloh masing2 pada tiap2 bulan) 6. Nujaba’ ( 1 abad 8 orang) 7. Hawariyyun ( 1 abad 1 orang) Wali Hawariyyun diberi kelebihan oleh Alloh SWT dalam hal keberanian , Pedang (Zihad) didalam menegakkan Agama Islam di muka Bumi. 8. Rojabiyyun ( 1 abad 40 orang yang tidak akan bertambah dan berkurang , apabila ada salah satu wali rojabiyyun yang wafat , Alloh kembali mengangkat wali frojabiyyun yang lainnya, dan Alloh mengangkatnya menjadi wali khusus di bulan Rojab dari Awal bulan sampai Akhir bulan , oleh karena itu namanya Rojabiyyun. 9. Khotam (penutup wali) (1  Alam dunia hanya 1 orang) Yaitu nabi Isa AS. Ketika diturunkan kembali ke dunia , Alloh angkat menjadi Wali Khotam (Penutup).. 10. Qolbu Adam A.S. (1 abad 300 orang) 11. Qolbu Nuh A.S.( 1 abad 40 orang) 12. Qolbu Ibrohim A.S. (1 abad 7 orang) 13. Qolbu Jibril A.S. (1 abad 5 orang) 14. Qolbu Mikail A.S. (1 abad 3 orang tidak kurang dan tidak lebih Alloh selalu mengangkat wali lainnya apabila ada salah satu dari wali Qolbu Mikail yang wafat) 15. Qolbu Isrofil A.S.(1 abad 1 orang) 16. Rizalul ‘Alamul Anfas ( 1 abad 313 orang) 17. Rizalul Ghoib (1 abad 10 orang atau Jin , tidak bertambah dan tidak kurang , tiap2 Wali Rizalul Ghoib ada yang wafat seketika juga Alloh mengangkat wali Rizalul Ghoib yang lain, wali Rizalul Ghoib merupakan wali yang disembunyikan oleh Alloh  dari penglihatan makhluq2 Bumi dan Langit , tiap2 wali Rizalul Ghoib tidak dapat mengetahui wali Rizalul Ghoib yang lainnya, dan ada juga wali dengan pangkat rizalul ghoib dari golongan Jin Mu’min, semua wali Rizalul Ghoib tidak mengambil sesuatupun dari rizqi alam nyata ini, tetapi mereka mengambil atau menggunakan rizqi dari alam ghoib. 18. Adz-Dzohirun (1 abad 18 orang) 19. Rizalul Quwwatul ilahiyyah ( 1 abad 8 orang) 20. Khomsatur Rizal ( 1 abad 5 orang) 21. Rizalul Hanan (1 abad 15 orang) 22. Rizalul Haybati Wal Jalal (1 abad 4 orang) 23. Rizalul Fath (1 abad 24 orang) Alloh mewakilkannya di tiap Saat (jam) Wali Rizalul Fath tersebar diseluruh dunia, 2 orang di Yaman, 6 orang di negara barat, 4 orang di negara timur, dan sisanya di semua Jihat (Arah Mata Angin). 24. Rizalul Ma’arij ‘Ula (1 abad 7 orang) 25. Rizalut Tahtil Asfal (1 abad 21 orang) 26. Rizalul Imdad (1 abad 3 orang) 27. ILahiyyun Ruhamaniyyun (1 abad 3 orang) pangkat ini menyerupai Pangkatnya Wali Abdal 28. Rozulun Wahidun ( 1 abad 1 orang) 29. Rozulun Wahidun Markabun Mumtaz ( 1 abad 1 orang) , Wali dengan Maqom Rozulun Wahidun Markabun Mumtaz ini dilahirkan antara manusia dan Golongan Ruhanny(bukan Murni Manusia) , beliau tidak mengetahui siapa ayahnya dari golongan manusia, Wali dengan pangkat ini Tubuhnya terdiri dari 2 jenis yang berbeda , Pangkat wali ini ada juga yang menyebut “ ROZULUN BARZAKH” , sedangkan ibunya dari wali ini dari golongan Ruhanny Air INNALLOHA ‘ALA KULLI SAYIN QODIRUN” , Sesungguhnya Alloh SWT. Atas segala sesuatu Kuasa. 30. Syakhsun Ghorib ( masa di dunia hanya ada 1 orang) 31. Saqit Arofrof IbniSaqitil ‘Arsy ( 1 abad 1 orang). 32. Rizalul Ghina ( 1 abad 2 orang), sesuai nama maqomnya Rizalul Ghina “ wali ini sangat kaya ilmu agama, Kaya Ma’rifatnya kepada Alloh maupun Kaya Harta benda yang dijalankan di jalan Alloh, Pangkat Maqom ini juga ada Waliyyahnya ( Wali Wanita) 33. Syakhsun Wahidun (1 abad 1 orang) 34. Rizalun Ainit Tahkimi waz Zawaid ( 1 abad 10 orang) 35. Budala’ (1 abad 12 orang) Budala’ Jama’nya (jama’ Sigoh Muntahal Jumu’) dari Abdal tetapi bukan pangkat wali Abdal , tetapi wali Budala’ 36. Rizalul Istiyaq ( 1 abad 5 orang) 37. Sittata Anfas (1 abad 6 orang) salah satu wali dari maqom ini adalah Puteranya Raja Harun Ar-Royid yaitu Syeikh Al-‘Alim Al-‘Allamah Ahmad As – Sibty. 38. Rizalul Ma’ (1 abad 124 orang) wali dengan pangkat ini beribadahnya di dalam air  diriwayatkan oleh Syeikh Abi Su’ud Ibni Syabil “ Pada suatu ketika aku berada di pinggir sungai tikrit di bagdad dan aku termenung dan terbesit dalam hatiku “ Apakah ada hamba2 Alloh yang beribadah di sungai2 atau di lautan” belum sampai perkataan hatiku tiba2 dari dalam sungai muncullah seseorang hamba yang berkata” akulah salah satu hamba Alloh yang ditugaskan untuk beribadah di dalam air” “, maka akupun mengucap salam padanya lalu dia pun membalas salam dan tiba2 orang tersebut hilang dari pandanganku. 39.Dakhilul Hizab ( 1 abad 4 orang), Wali dengan maqom Dakhilul Hizab sesuai pangkatnya, wali ini tidak dapat diketahui kewalianya oleh para wali yang lain sekalipun sekelas Qutbil Aqtab seperti Syekh Abdul Qodir Jaelani , karena wali ini ada di dalam Hizab nya Alloh., Namanya tidak tertera di Lauhil Mahfudz sebagai barisan para Aulia, Namun Nur Ilahiyyahnya dapat terlihat oleh para Aulia seperti diriwayatkan dalam kitab NITAJUL ARWAH bahwa, suatu ketika syeikh abdul Qodir jaelani melaksanakan Towaf di Baitulloh Makkah Mukarromah, tiba2 syeikh melihat seorang wanita dengan Nur Ilahiyyahnya yang begitu terang benderang, sehingga Syeikh Abdul Qodir Mukasyafahke Lauhil Mahfudz dan dilihat di Lauhil Mahfudz nama Wanita ini tidak ada dibarisan para wali2 Alloh, lalu Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani bermunajat kepada Alloh untuk mengetahui siapa Wanita ini dan apa yang menjadi Amalnya sehingga Nur Ilahiyyahnya terpancar begitu dahsyat, Kemudian Alloh memerintah Malaikat Jibril AS. untuk memberitahukan kepada Syeikh bahwa wanita tersebut adalah  Waliyyah dengan maqom / pangkat Dakhilul Hizab ”berada di dalam Hizabnya Alloh”, kisah ini mengisyaratkan kepada kita semua agar senantiasa ber Husnudhan (berbaik sangka) kepada semua Makhluq nya Alloh , sebetulnya Masih ada lagi Maqom2 Para Aulia yang tidak diketahui oleh kita , karena Alloh SWT. Menurunkan para Aulia di bumi ini dalam 1 Abad sebanyak 124.000 (seratus dua puluh empat ribu) Orang , yang mempunyai tugasnya masing2 sesuai Pangkat atau Maqomnya. Sumber : Dari Kitab Jami’u Karomatil Aulia dipostkan ghaib99, Sufi Road,  di publicasikan oleh Jama’ah Kanzul Arsy  wal Manakibul Karomah ,Ponorogo – Magetan

Khasiat Ayam Jago Putih

Khasiat Ayam Jago Putih saya terjemahkan dari kitab ” Hayatu Al- Hayawanu Al- Qubro “, Yang di susun oleh seorang Waliyulloh “Syeikh Al- ‘Allamah Kamaluddin Abu Al -Baqo’ Muhammad Bin Musa Bin ‘Isa Ad- Damiry R.A “, Kitab ini ( 2 Juz ) berhasil di selesaikan oleh beliau pada tahun 808 Hijriyyah, Isi kitabnya sendiri adalah menceritakan Khasiat2 dari semua Hewan yang ada di Bumi ini Baik keseluruhannya maupun organ-organ tertentu berikut manfa’at, Takwil mimpinya, Keajaiban2 nya, Hukum memakannya, Riwayat2nya dengan Referensi dari Al-Qur’an & Hadist hadist Shohih Serta Qaul para Ulama’ – Ulama’ salaf, salah satunya adalah Khasiat Ayam Jago Putih yg saya terjemahkan dari kitab tsb pada Halaman 394 juz I Di dalam Bab Hewan ke 350 Ad- Diiku ( Ayam Jago ). Ayam Jago Putih merupakan Hewan kesayangan Rosululloh SAW sesuai Hadist – hadist Rosululloh SAW , Para Ulama’ -Ulama Ahli Tajrib ( Ulama Khos pada jaman dahulu ) bermufakat Bahwa Ayam Jago Putih ^ salah satu khasiatnya ialah dapat menjaga rumah dan Penghuninya serta Isi Rumahnya dari gangguan Jin, Ilmu Hitam, Pencuri, Kebakaran ,dan mereka para Ulama Tajrib menjamin apabila anda menyembelih ayam jago putih ( Untuk Acara selamatan/ Syukuran ) maka anda sekeluarga akan di selamatkan oleh Alloh s.wt dari segala macam mara bahaya baik pada keluarganya maupun hartanya. Hadist di bawah ini hadist sohih yang diriwayatkan oleh Abdul Haq bin qoni’ dengan isnadnya sampai pada Jabir binAtswab bin ‘Atabah bahwa sesungguhnya Rosulalloh saw bersabda :

” AD-DIIKU AL- ABYADU KHOLILII ” ( Ayam Jago Putih Adalah kesayanganku ) Dan dalam hadist riwayat yg lain adalah : ” AD-DIIKU AL-ABYADU SODIQII WA ‘ADUWWU ASY-SYAYTONI, YAHRUSU SOHIBAHU WA SAB’A DUURI KHOLFAHU ” ( Ayam jago putih adalah sahabatku dan musuhnya Setan, dia menjaga rumah pemiliknya dan 7 rumah di belakangnya ( tetangga )

Dan dalam hadist yang lain adalah :

“AD-DIIKU AL-ABYADU HABIBII WA HABIBU HABIBII JIBRILA YAHRUSU BAYTAHU WA SITTATA ‘ASYARA BAYTAN MIN JIRONIHI” ( Ayam jago putih merupakan kekasihku dan kecintaannya kekasihku Jibril a.s, Dia menjaga rumah pemiliknya dan 16 rumah tetangganya ).
Rumah anda di ganggu oleh mahluk halus, atau sering kecurian tidak usah panggil pemburu hantu atau Kahin ( dukun ), cukup laksanakan sunnat Rosululloh saw carilah oleh anda Ayam jago Putih Mulus ( Bukan Ayam sayur tapi Ayam kampung, ayam Adu, ayam Afrika ).Diriwayatkan oleh Asy-syeikh Muhibuddin At-Tobary : ” Bahwa sesungguhnya Rosululloh saw mempunyai se ekor Ayam jago putih dan telah menjadi kebiasaan apabila Rosululloh saw mengadakan suatu perjalanan dengan para sahabat-sahabatnya, Ayam jago putihnya selalu beliau bawa serta agar senantiasa mereka di perjalan mengetahui waktu-waktu sholat dari suara kokok nya ayam tsb. Di riwayat kan dalam Hadist Shohih yang diriwayat kan oleh : Imam Bukhori, Muslim, At-Turmudzi, An-Nasa’i dari Abu Hurairoh R.A sesungguhnya rosululloh saw bersabda :”IDZA SAMI’TUM SIYAHA AD-DIIKATI FAS ALULLOHA MIN FADLIHI, FAINNAHA RO AT MALAKAN, WA IDZA SAMI’TUM NUHAQOL HAMIRI FA TA’AWWADZUU BILLAHI MIN ASY SYAITONI, FAINNAHA ROAT SYAITONAN.”

( Apabila kamu sekalian mendengar suara berkokoknya ayam maka berdo’alah miminta pada alloh dari keutamaanya, Karena sesungguhnya Ayam tersebut telah melihat seorang malaikat, Dan apabila kamu sekalian mendengar suara ringkik keledai, Maka berta’udz lah kepada Alloh ( Memohon perlindungan ) dari gangguan setan, Karena sesungguhnya keledai tsb telah melihat Setan). Di riwayatkan dalam Mu’azzam At-Tobroni dan dalam Tarikh Asbihan dari rosululloh saw , Nabi bersabda : ” Sesungguhnya Alloh S.W.T memiliki se ekor Ayam jago putih yang ke dua sayapnya dihiasi permata permata Jabarjad, Yaqut dan Mutiara, 1 sayap di Timur dan Sayap yang lainya di Barat, Kepalanya berada di bawah Arasy dan berdirinya ayam tsb di udara , Ayam tsb senantiasa berkokok mengumandangkan Adzan di tiap waktu sahur, Maka Adzan tersebut terdengar oleh penduduk langit & Penduduk bumi kecuali Manusia dan Jin yang tidak dapat mendengar Adzannya , Maka tatkala Kokok Adzannya berkumandang di jawablah secara bersahutan oleh suara kokok Ayam – Ayam jago yang ada di muka Bumi, maka apabila Hari Qiamat sudah dekat, Alloh S.W.T berfirman pada Ayam tsb ” Kumpulkanlah sayap sayapmu dan rendahkanlah suaramu “, mengetahuilah semua penduduk langit & Bumi kecuali Manusia Jin yang tidak mengetahuinya, Bahwasanya Hari Qiamat sudah dekat. Di riwayatkan Dalam sebuah Hadist yg di riwayatkan oleh Ats-Tsa’labi R.A telah bersabda Rosululloh S.A.W : TSALASATU ASWATIN YUHIBBUHALLOHU TA’ALA : SAUTU AD-DIIKI, WA SAUTU QORIIL QUR’ANI, WA SAUTUL MUSTAGFIRINA BIL ASHARI. ( 3 Suara yang paling di sukai oleh Ta’ala : 1. Suara Kokok ayam jago, 2. Suara pembaca Qur’an, 3. Suaranya orang-orang yang ber Istighfar di waktu sahur.). Sumber dari ghoib99, dipublicasikan H.M. Afthon Muzakki, ST

AZIMAT DALAM ISLAM SECARA SYAREAT-HAKEKAT

Mengamalkan doa-doa, hizib dan memakai azimat pada dasanya tidak lepas dari ikhtiar atau usaha seorang hamba, yang dilakukan dalam bentuk doa kepada Allah SWT. Jadi sebenanya, membaca hizib, dan memakai azimat, tidak lebih sebagai salah satu bentuk doa kepada Allah SWT. Dan Allah SWT sangat menganjurkan seorang hamba untuk berdoa kepada-Nya. Allah SWT berfirman: اُدْعُوْنِيْ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ‘Berdoalah kamu, niscya Aku akan mengabulkannya untukmu. (QS al-Mu’min: 60) Ada beberapa dalil dari hadits Nabi yang menjelaskan kebolehan ini. Di antaranya adalah: عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ الأشْجَعِي، قَالَ:” كُنَّا نَرْقِيْ فِيْ الجَاهِلِيَّةِ، فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ تَرَى فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: اعْرِضُوْا عَلَيّ رُقَاكُمْ، لَا بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ Dari Auf bin Malik al-Asja’i, ia meriwayatkan bahwa pada zaman Jahiliyah, kita selalu membuat azimat (dan semacamnya). Lalu kami bertanya kepada Rasulullah, bagaimana pendapatmu (ya Rasul) tentang hal itu. Rasul menjawab, ”Coba tunjukkan azimatmu itu padaku. Membuat azimat tidak apa-apa selama di dalamnya tidak terkandung kesyirikan.” (HR Muslim [4079]). Dalam At-Thibb an-Nabawi, al-Hafizh al-Dzahabi menyitir sebuah hadits: Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, ”Apabila salah satu di antara kamu bangun tidur, maka bacalah (bacaan yang artinya) Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah SWT yang sempurna dari kemurkaan dan siksaan-Nya, dari perbuatan jelek yang dilakukan hamba-Nya, dari godaan syetan serta dari kedatangannya padaku. Maka syetan itu tidak akan dapat membahayakan orang tersebut.” Abdullah bin Umar mengajarkan bacaan tersebut kepada anak­anaknya yang baligh. Sedangkan yang belum baligh, ia menulisnya pada secarik kertas, kemudian digantungkan di lehernya. (At-Thibb an-Nabawi, hal 167). Dengan demikian, hizib atau azimat dapat dibenarkan dalam agama Islam. Memang ada hadits yang secara tekstual mengindikasikan keharaman meoggunakan azimat, misalnya: عَنْ عَبْدِ اللهِ قاَلَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنَّ الرُّقًى وَالتَّمَائِمَ وَالتَّوَالَةَ شِرْكٌ Dari Abdullah, ia berkata, Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “’Sesungguhnya hizib, azimat dan pelet, adalah perbuatan syirik.” (HR Ahmad [3385]). Mengomentari hadits ini, Ibnu Hajar, salah seorang pakar ilmu hadits kenamaan, serta para ulama yang lain mengatakan: “Keharaman yang terdapat dalam hadits itu, atau hadits yang lain, adalah apabila yang digantungkan itu tidak mengandung Al-Qur’an atau yang semisalnya. Apabila yang digantungkan itu berupa dzikir kepada Allah SWT, maka larangan itu tidak berlaku. Karena hal itu digunakan untuk mengambil barokah serta minta perlindungan dengan Nama Allah SWT, atau dzikir kepado-Nya.” (Faidhul Qadir, juz 6 hal 180-181) . lnilah dasar kebolehan membuat dan menggunakan amalan, hizib serta azimat. Karena itulah para ulama salaf semisal Imam Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Taimiyyah juga membuat azimat. A-Marruzi berkata, ”Seorang perempuan mengadu kepada Abi Abdillah Ahmad bin Hanbal bahwa ia selalu gelisah apabila seorang diri di rumahnya. Kemudian Imam Ahmad bin Hanbal menulis dengan tangannya sendiri, basmalah, surat al-Fatihah dan mu’awwidzatain (surat al-Falaq dan an-Nas).” Al-Marrudzi juga menceritakan tentang Abu Abdillah yang menulis untuk orang yang sakit panas, basmalah, bismillah wa billah wa Muthammad Rasulullah, QS. al-Anbiya: 69-70, Allahumma rabbi jibrila dst. Abu Dawud menceritakan, “Saya melihat azimat yang dibungkus kulit di leher anak Abi Abdillah yang masih kecil.” Syaikh Taqiyuddin Ibnu Taimiyah menulis QS Hud: 44 di dahinya orang yang mimisan (keluar darah dati hidungnya), dst.” (Al-Adab asy-Syar’iyyah wal Minah al-Mar’iyyah, juz II hal 307-310).Namun tidak semua doa-doa dan azimat dapat dibenarkan. Setidaknya, ada tiga ketentuan yang harus diperhatikan. 1. Harus menggunakan Kalam Allah SWT, Sifat Allah, Asma Allah SWT ataupun sabda Rasulullah SAW. 2. Menggunakan bahasa Arab ataupun bahasa lain yang dapat dipahami maknanya. 3. Tertanam keyakinan bahwa ruqyah itu tidak dapat memberi pengaruh apapun, tapi (apa yang diinginkan dapat terwujud) hanya karena takdir Allah SWT. Sedangkan doa dan azimat itu hanya sebagai salah satu sebab saja.” (Al-Ilaj bir-Ruqa minal Kitab was Sunnah, hal 82-83).

KH Muhyiddin Abdusshomad Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, Ketua PCNU Jember

TATA BATIN MENGGUNAKAN AZIMAT DAN HIZIB

Pemakaian Azimat atau Hizib dapat difahamkan dengann bil-ilmi yang menekankan keTauhidan Alloh SWT. kebenaranya secara batiniah , kita mengakui bahwa segala daya dan upaya hanyalah milik Alloh, dan Alloh SWT mempunyai sifat JAIZ yang dapat menentukan segala dan terserah padaNya . seperti dengan Azimat batu akik misalnya , Tuhan menciptakan akik untuk kekebalan badan misalnya , batiniah mengatakan bahwa dengan dan dari  kekuatan Tuhan yang di ridhokan ke benda akik, maka akik tersebut berfungsi, samakan halnya dengan obat kina, misalnya dapat menyembuhkan penyakit Malaria, batiniahnya mengatakan bahwa dengan kekuatan Tuhan yang diridhokan kepada pil kina, dapat menyembuhkan penyakit malaria, bukan kekuatan dari pil nya atau pada akik nya . apakah kekuatan manusia dapat berjalan , mengangkat, dan berlari adalah dari manusia sendiri, kan tidak demikian, kita manusia hakekatnya hanya punya dosa dan lupa, semuanya kekuatan manusia adalah Rohmat dan RidhoNya yang perlu kita syukuri, tengoklah orang yang sedang sakit Stroke, dapatkah dia berjalan, mengangkat, berlari, kalau memang manusia punya kekuatan sendiri tentunya manusia tidak mau sakit stroke misalnya, coba fahamkan secara batiniah wujud semuanya adalah dari Alloh SWT.  Bedanya dengan keyakinan yang begini, akik dalamnya berkekuatan dari jin atau setan, yang begini baru namanya musrik, jadi letaknya musrik atau tidak tergantung dari batiniahnya yang menggunakan, ada rasa atau sirr terpancar kebenaran jika berkekuatan ketauhidan hanya Alloh SWT. Misalnya lagi anda dihidangkan oleh seseorang dua piring korma yang sedang masak, warnanya sama, besarnya sama tapi yang sepiring adalah hasil dari mencuri yang sepiring lagi hasil kebun sendiri, dapatkah anda mengetahui , mana yang halal dan haram, seperti itu azimat atau hizib yang ada diantara kita. Kalau seseorang sudah dapat merasa-kan , dan bashiroh terbuka , maka akan dapat memilih dua piring korma tadi mana yang halal atau dapat memilih mana akik yang diridhoi Alloh SWT. Ciri2 azimat yang diridhoi Alloh SWT antara lain : berfungsi jika dalam kondisi dorurot (terpaksa), bermuatan kalam, asma, sifat Alloh SWT, maupun Hadist Nabi Muhammad SAW. Jika si pemakai sering nahi mungkar, maka azimat tersebut nurNya yang terkandung  akan hilang secara otomatis, sipemakai akan lebih berhati2 jika bercakap, jika dipakai amal makruf akan menambah daya Nur yang tersembunyi didalam azimat. Ciri2 azimat yang batil, dholim adalah : dipakai untuk nahi mungkar semakin baik, sipemakai biasanya melaksanakan makan yang haram seperti darah, mencuri, minum alcohol dll, sipemakai tidak kenal Alloh swt, karena sudah dilingkup kekuatan setan durjana yang memang adanya untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar. Maka dari itu kalau kita itu manusia bil Ilmi jangan keburu menyalahkan seseorang dalam hal azimat, Tuhan mewajibkan tholibul ilmi minal mahdi ilallahdi (mencari ilmu Alloh, dari buaian ibu sampai meninggal) itu mengisyaratkan bahwa ilmu yang diturunkan Alloh SWT untuk manusia sebagai hamba Alloh itu banyak dan besar sekali, bahkan kita belajar Al-quran sendiri dari sisi Tersurat ( hal mengenai penafsiran bil akli) dan sisi Tersirat (sirr atau rasa yang timbul secara Nakli) belajarlah secara Kaffah artinya  secara utuh,  seperti contoh ayat Basmalah yang aklinya “dengan nama Alloh yang Maha Pengasih dan Penyayang” juga Naklinya Basmalah sangat Besar mencangkup Asma Alloh, bahkan berkekuatan melebihi dunia dan isinya. Manusia Juga terdiri darki Jasmani dan Rohani, jasmani jelas ada tangan , mata, mulut, kaki, kapala dll, rohani yaitu ada roso , sirr, ikhlas, taat dll, yang utama adalah rohani sebab setelah meninggal dunia ,rohani tetap hidup maka olah Rohani sangat utama dibanding olah Jasmani. NU menekankan olah Rohani dan Jasmani menggapai semuanya dari Syareat sampai Hakekat dan Makrifat . trik dan tip bagi hamba Alloh : 1. Jangan pernah suudhan dengan siapapun termasuk semua makluk Alloh SWT, 2. Pada hakekatnya pertanggungan seseorang kepada Alloh adalah  sendiri-sendiri (Nafs-Nafs), jadi jangan usil ke otrang lain 3. Menerima yang ditakdirkan oleh Alloh SWT dengan Ikhlas asalkan sudah berdoa dan berusaha semampunya. 4. podo Rekosoho marang golek Ilmu ne Gusti mongko podojoyo ho.(sunan kalijogo) 5. Jika anda pingin tidak menyesal setelah meninggal dunia ,mulailah berusaha untuk mencari ilmu batiniah (Ilmu Roso, Toto Ati, Guru wirid atau tasbih atau ikut Thorekot yang ada) ilmu Bashiroh secara betul harus  mencari Guru Mursyid untuk membimbing Batiniah kita, memang ada yang laduni (langsung asuhan Nabi Hidir As) tapi jarang terjadi, ilmu hakekat yang hanya dengan membaca buku walaupun sejuta buku ditakutkan nanti setan yang menjadi gurunya (fahamkan) hendaknya hal tersebut harus bengan berguru kepada Mursyid yang faham akan hal ini 6. Hendaknya jiwa dan raga sesuai atau balance (seimbang) atau JUJUR lahir batin. 7. berusaha lahir dan batin wirid Ilaahi anta makhsuudi , wariidhoka mathluubi ( Engkaulah Alloh yang saya tuju, dan Ridhomu Alloh saya cari).  SEMUA YANG ADA DARI SATU , SATU MENCANGKUP SEMUANYA. (jamaah kanzul Arsy  wal manaqibul karomah,  ponorogo – magetan)

SEGERA BERTAUBAT …….!!!!

Sudah terlalu banyak kesalahan, kealpaan, ghoflah (lupa) dan dosa yang menggunung atas nama diri, ketahuilah bahwa dosa dan kesalahan itu ada bukan hanya dari yang  kita sadari , sebab sangkaan manusia sering lupa , jangan sombong untuk tidak bertaubat, ingat nanti bisa kecele onde2, bertaubat berguna untuk orang yang pernah berdosa , bahkan dosa kecilpun wajib bertaubat kenapa?, sejatining dosa yang sebenarnya hanya Alloh lah yang mengetahuinya, terkadang diri santai dan masih berlagak seperti orang yang suci, merasa diri yang penuh kehormatan, diri yang jauh dari dosa, diri yang kelak pasti akan diampuniNYA, diri yang akan jauh dari siksa neraka, dst. Kapan lagi diri sadar, isyaf, dan bertaubat, apa  sajakah yang diri tunggu? Sakaratul maut bisa menghampiri diri sewaktu-waktu. Bagaimana diri akan bertaubat pada sang Khaliq???. Pintu gerbang taubat adalah kesadaran, penyesalan diri atas segala perbuatan yang salah dan mengundang dosa. Setelah sampai pintu gerbang maka diri segera memohon maaf dan ampunan padanya. Shalat Taubat adalah salah satu pilihan bentuk aktifitasnya. Sebuah shalat sunnat yang dilakukan atas nama ikhtiar untuk bertaubat kepada Allah SWT. Sang kekasih Allah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, seperti yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Abi Dawud dan dihasankan oleh al-Albani dari Ali bin Abi Thalib r.a : Tidaklah seseorang melakukan suatu perbuatan dosa, lalu dia bangun (bangkit) dan bersuci, kemudian mengerjakan shalat, dan setelah itu memohon ampunan kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya”. Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat : “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah – Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS Ali-Imran: 135). Cara untuk melaksanakan sholat taubat yaitu melakukan sholat dua raka’at pada waktu yang bebas, jadi dilakukan kapanpun,  kecuali pada waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat. Dimungkinkan pula jumlah rakaatnya 4 sampai 6, namun tetap dilakukan dua rakaat salam. Doa untuk melakukan sholat taubat yaitu: Ushallii sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Yang artinya: “Aku niat shalat sunat taubat dua rakaat karena Allah.”. Doa ini dibaca dalam hati saat melakukan takbiratul ikhrom pada awal sholat. yang terpenting adalah niat hanyalah untuk Allah Ta’ala semata-mata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan Ridho Nya. Shalat taubat hendaknya menjadi pilihan utama ketika seorang muslim merasa melakukan perbuatan dosa, maka bertaubat baginya adalah sebuah kewajiban, dann disunnahkan baginya untuk melakukan shalat taubat. Sesungguhnya berdoa dan memohon ampunan apabila dilakukan setelah suatu perbuatan ketaatan seperti shalat atau membaca al Qur’an maka doanya akan dikabulkan. Setelah melakukan sholat ini, anda bisa memilih beragam ritual lainnya, seperti membaca wirid, membaca alquran, lalu melengkapinya dengan doa-doa. Salah satu doa khusus yang bisa anda baca adalah: Astagfirullahal azhiim al ladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuraa. Artinya: Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, aku mengaku bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang hidup terus selalu terjaga. Aku memohon taubat kepada-Nya, selaku taubatnya seorang hamba yang banyak berdosa, yang tidak mempunyai kekuatan untuk berbuat mudharat ataupun manfaat, untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.

“Ilahii Lastu Lilfirdausi Ahlaa, Walaa aqwaa ‘alaa naariljahiimi, Fahab lii Taubatan waghfir Dunuu bii, Fainnaka ghofiruddambil ‘Adiimii” Artinya : Tuhanku, aku tidak layak masuk surga FirdausMu, tetapi aku tidak pula sanggup menanggung siksa nerakaMu , Dari itu Kurniakan ya Alloh, keampunan kepada ku, ampunkanlah dosa dosaku , Sesungguhnya Engkaulah Pengampun dosa-dosa besar”

Doa Diatas ada,lah Doa Taubat  Yang dikumandangkan oleh Abu Nawas

Demikian paparan mengenai sholat taubat ini, semoga kita selalu berada dalam suasana kebatinan yang rendah diri, iman, dan taqwa, dihadapan Sang Khaliq Yang Maha Kuasa. Selalu merasa punya salah dan dosa segunung, dan bertaubat akan jauh lebih baik dari merasa tidak begitu bersalah dan punya dosa, dan lagi tidak melakukan taubat dengan bersungguh-sungguh. (dari Hamba Alloh , semoga bermanfaat…..)

SEJARAH WALI “ SYEIH JANGKUNG ” ( SARIDIN )

jamaah kanzul arsy wahtu riyadhoh ke demak

Syeih Jangkung merupakan salah satu wali agung yang menjadi pepunden (bala) kita sebagai orang muslim (islam) asli dari tanah jawa. Hikmah dan Khasiyah dari Riwayat para wali  adalah :

  1. Sebagai contoh dan tauladan yang bagus untuk mencapai derat yang tinggi di akhirat
  2. Sejatinipun  (sebenarnya) para wali tidak mati, doa dan ngalap berkahnya juga didikannya tata batin akan terus berjaya di basiroh para muslim sejati.
  3. Supaya berikhtiar terhadap fadlol Alloh SWT, kita dapat dikumpulkan dengan para wali salah satu syaratnya kita didunia harus dengan tulus menyenangi dengan sejarah para waliyalloh.
  4. Mengasah iman, islam, dan iman dengan khidmad wali, mengetahui cinta kasihnya Alloh terhadap para waliyalloh.
  5. Mengetahui dan sebagai iktibar (gambaran) untuk semua muslim riwayat ambiya’ , wali untuk mendalami kefahaman dalam taraf salik sebagai para penuju Tuhan.

Riwayat Tanah Jawa asalnya masih sangat rawan, angker serta sangar tur wingit, di tanah jawa tidak bisa diberi bibit manusia , manusia tidak bisa hidup lama di tanah jawa dikarenakan akan sangat angkernya , manusia selalu digoda dengan mbah, mbahnya setan dan dedemit, sangat tidak cocok untuk bisa sampai manusia hidup lama , terakhir dari sekian ribu manusia di jawa hanya tinggal 2 jodoh ( 4 orang) bisa hidup yang lainya binasa, akhirnya Syeih Subakir dari Samarkhan ( dekat Negeri Ruum), bersamaan dengan datangnya para waliyalloh generasi pertama ke tanah jawa ( dari Turki dan Samarkhan), Syeih Subakir menancapkan tumbal di gunung Tidar sehingga di tanah jawa dapat ditumbuhi bibit manusia sampai sekarang, namun pertemuan antara Syeih Subakir dengan Sang Mbaurekso (pimpinan dedemit) waktu itu , keputusan rapat bahwa tanah Jawa bisa dipakai perkembangan manusia terbatas sampai Tahun 2151 Masehi. (Wallohu a’lam).

Riwayat Syeih Jangkung (Saridin) termasuk wali agung juga sebagai murid dari sunan Kudus , wali yang mondroguno, berkaromah, sakti. Salah satu senjatanya bernama Keris Jangkung yang merupakan hasil karyanya sendiri, jadi Syeih Jangkung adalah seorang wali sekaligus sebagai Empu yang mampu membuat keris yang kondang keampuhanya. Syeih Jangkung juga punya Khodam (fadlol dari Alloh SWT) disebut sebagai Kebo Landoh , dan juga pernah menanam pohon asem yang sakti yang disebut asem landoh didesa landoh . desa Landoh adalah desa kelahiranya Mbah Landoh atau Syeih Jangkung atau Saridin atau Mbah Jangkung. Syeih Jangkung Masih ada benang emas keturunan dari  Nabi Muhammad SAW, Syeih Jangkung Putera dari Kyai Pegiringan dengan nama Abdullah ‘Asyiq bin Abdul Syakur bin Sultan Jampa bin maulana Sultan Magribi bin Zain Ibrohim bin Maulana Ibrohim bin Sayyidina Sahal bin Maulana Qubro bin Zain Qubro bin Zain Abidin bin Khusain bin Fatimah binti Muhammad SAW. Keturunan Syeih Jangkung yang ke 11 masih hidup (Insya Alloh) adalah juru kunci makam Syeih Jangkung yang bernama Haji Anwar. Syeih Jangkung Dua bersaudara  dengan  kakak perempuanya bernama Siti Banjur. Awal cerita diungkap bahwa atas kesalahanya Syeih Jangkung , maka kompeni menghukum Syeih dengan hukuman gantung, namun Syeih Jangkung tetap tenang pasrah tawakkal kepada Alloh SWT, apapun yang terjadi Qodlo dan Qodar  sebenarnya sudah tertulis di Lauhul Mahfud , dengan ancaman hukuman gantung tersebut Siti Banjur sebagai kakak dari Syeih Jangkung bernadar kepada Alloh SWT, jika adiknya Syeih Jangkung selamat dari hukum gantung, maka Siti Banjur mau mengadakan Tahlil serta kirim doa ke leluhur dan menyembelih kerbau dan wedus kendit untuk sodakoh ke masyarakat setempat. Syeih Jangkung sudah mau digantung, diberi tutup kain mori (kafan) tinggal nunggu hitungan , dengan tak dinyana2 gantungan tadi roboh atas pertolongan Alloh SWT, Saridin atau Syeih Jangkung dapat melarikan diri, anehnya semua orang yang berkumpul tidak tau bahwa Saridin sudah lari. Pelarian Saridin sampai pada Belambangan , Banyu Wangi, lelono (berjalan) Saridin disetiap tempat biasanya mendirikan Masjid, sebagai tandanya, berangsur Syeih Jangkung mondok, berguru kepada Sunan Kudus, oleh Sunan Kudus Syeih Jangkung ditugaskan mengisi kolah (tempat mandi santri) terus mengisi kolah dan tidak boleh berhenti sebelum full, dan tidak boleh masuk rumah sunan kalau tidak dipanggil oleh Sunan Kudus. Tugas dilaksanakan dengan baik oleh Syeih Jangkung dengan kesaktianya didapatkan Syeih jangkung sering makan ikan laut disetiap jumpai murid lain, dan hal ini sampai Sunan Kudus berkata ke Saridin perihal dari mana asalnya ikan2 yang sering dimakanya, lantas dijawab, Di Setiap Ada Air maka Ada Ikanya, lantas Sunan Kudus berkata , kalau memang begitu maka bagaimana dengan Kelapa yang didalamnya terdapat airnya, apa juga ada ikanya, lantas Saridin berkata Iya , ada , didalam buah kelapapun ada ikanya, benar saja lantas Saridin membawa 1 buah kelapa lantas disuruh memecahnya, ternyata didalam kelapa tadi terdapat dua ekor ikan jenis Bandeng dan Betheik. Dengan adanya hal tersebiut lantas Sunan Kudus berkata hai Saridin kamu tidak usah berguru disini karena ilmumu sudah mumpuni. Tetapi Syeih jangkung tetap di Kasunanan Kudus , disamping diluar gawat oleh pencarian polisi kompeni , di kasunanan juga tidak ada tambahan ilmu, maka Syeih Jangkung bertapa dibawah kakus (wc) yang biasanya digunakan oleh Sunan Kudus. Hatinyan Syeih Jangkung Nuju Sepi Tiyang (sepi manusia) amor  tai , bersama kotoran lebih baik karena sejatini manusia itu banyak kotornya , maka harus bertaubat (berbesih lebih utama). Lolos dari kejaran polisi dan mentas dari kakus (wc) Sunan kudus, Saridin mengembara sampai Demak tepatnya di dusun Buyaran , menghindar kejaran polisi berlindung di dalam rawa-rawa selama 2 bulan lamanya, lantas mentas , haus dan lapar terasa, bertemulah dengan bakul Legen ( penjual air aren) lantas dimintanya sedikit karena haus , sang bakul ga boleh minta sebab air aren ini adalah pesanan, berlanjut sampai lama akhirnya sang bakul yang bernama mbah Priyo Guno ( agak sombong) mengatakan bahwa jika kamu (Saridin) bisa menghabiskan 1 pikul ( 1pikul = 8 Bumbung ) Legen , maka gak usah bayar, Saridin menyanggupinya , dengan kesaktianya , maka habislah satu pikul legen, lantas Mbah Priyo Guno susah sebab daganganya habis padahal modal untuk hidup dan menyahur utang , kesusahan Mbah Priyo Guno dirasakan juga oleh Saridin , akhirnyan Saridin berdoa lantas salah satu bumbung legennya  mbah Priyo Guno kebak (penuh) dengan uang mas yang mencengangkan Mbah Priyo Guno. Akhirnya sadar bahwa  Syeih Jangkung adalah wali , kekasih Alloh SWT. Karena masih kagum kepada Saridin , Mbah Priyo Guno mempunyai anak perempuan yang sakit keras , disuruhnya Saridin untuk mengobatinya, dengan seksama lantas Saridin menyuruh Mbah Priyo Guno untuk menyediakan Air putih, Menyan, serta Madu . Atas Pertolongan Alloh SWT, putri tersebut sembuh total dengan singkat. Lantas Saridin disuruh menikahinya, namun saridin menolak karena masih “ngelakoni”, tugas dari Alloh SWT, meneruskan isaroh yang terjadi. Sampai dengan masih dikejarnya Syeih Jangkung oleh pihak polisi kompeni waktu itu, merasa tidak aman di tanah Jawa lantas Saridin minta hadiah dari Mbah Priyo Guno berupa dua buah Kelapa . akhirnya dikabulkan, berpamitan untuk menjalankan isaroh yang ada ,menyeberang lautan menuju Palembang (Sumatra) dengan menggunakan 2 buah kelapa tadi , selama 3 bulan sampailah di tanah Palembang , di tempat ini (palembang) lagi terjadi penyakit Pagebeluk (mungkin kolera desentri) yang waktu itu gawat untuk masyarakat, pagi sakit sore mati, sore sakit malam mati , itulah yang dialami manyarakat palembang. Maka sultan Palembang mengadakan sayembara bahwa siapa saja yang dapat menyingkirkan penyakit tersebut , maka orang tersebut akan dijadikan menantunya, lantaran Syeih Jangkung mengikhtiari penyekit tersebut Alhamdulillah penyekit tersebut tersingkir, hilang di tanah Palembang. Syeih Jangkung lantas dinikahkan dengan putrid Sultan Palembang yang bernama “Dewi Lara Sunthi” . setelah lama di Palembang dan juga Dewi Lara Sunthi juga sudah hamil, Syeih Jangkung dapat isaroh untuk pergi lagi ke tanah jawa, singkatnya dengan dua buah kelapa juga Saridin menyeberang ke tanah Jawa, mendarat di Cirebon nyatanya di Cirebon terjadi juga penyakit pagebeluk serupa, lantas Saridin dapat pula menyingkirkan penyakit tersebut, atas jasanya saridin juga dinikahkan dengan Putrinya Sultan Cirebon dengan nama “ Raden Ayu Pandan Arum”, Syeih Jangkung di Cirebon disenangi masyarakat, dielu2 kan oleh kesultanan cirebon. Tak lama Sultan Cirebon mendapat tantangan dari Sultan Banten. Saridin mengemban tugas dari Sultan Cirebon, lantas minta Tongkat “Jis Sekar Muli”, Tongkat “Kudi Sangut” , Batok “Qurais” , Payung “Agung”  untuk pergi ke Banten, di tengah jalan bertemu dengan pasukan dari Banten, pertempuranpun terjadi , Saridin melawan satu pasukan , alhasil semua pelor (peluru) dari tembakan pihak banten masuk semua ke Batok :Qurais , sehingga dengan mudah Saridin memukul mundur para pasukan dari Banten. , sejalan Saridin dengan Pandan Arum (isterinya) punya putera laki2 , namun Pandan Arum sakit keras lantas meninggal dunia. Puteranya dipasrahkan ke sultan cirebon sebab Syeih Jangkung dapat isaroh meneruskan tugas sampailah ke kota Muntilan , lantas mendirikan Masjid, terus ke Semarang dan beristirahat dibawah pohon yang besar sampai setahun (Bertapa) . sampai dirampati tumbuhan perdu dan sejenisnya , sampai sekarang tempat bertapa tersebut dinamakan “Kunden”.(di Semarang). Setelah itu Saridin meneruskan lakon sampailah di Krapyak negeri Mataram, disitu Saridin dapat isaroh untuk melihat semua hewan yang ada di kebun binatang, dengan menggunakan gethek saridin melakukan hal tersebut, dengan tatapan mata sakti, semua hewan yang ada disitu bertengkar, ngamok, gila , sama berkelahi , tidak henti siang malam  selama satu minggu penuh , dengan adanya hal tersebut maka Sultan Mataram bingung, maka bertemulah orang yang sanggup menetralkanya yaitu Saridin dengan kesaktianya Saridin meminta ke Sultan Mataram untuk membuatkan Ambeng (nasi dan lauk) sebanyak seribu Ambeng (sewu ingkung) dipakai kenduri di alun2 semua punggawa Mataram dan Masyarakat diundangnya untuk acara tersebut, namun tiba2 setelah semuanya siap dimulai saridin mengeluarkan Aji “Bala Sewu” dari diri Ghoibnya , sehingga memakan semua Ambeng yang ada , habis sama sekali, dengan hal ini Sultan Mataram (Sultan Agung) marah besar, maka ditahanlah Saridin sebab itu membuat Sultan malu ke semua orang yang hadir (sebab Ambeng sudah habis). Tercetuslah dari bibir Sultan untuk membunuh Saridin, maka Saridin diseret oleh kuda, tak mempan, lantas di baker, tak mempan, lantas diberi batu besar ditenggelamkan ke lautan, anehya beberapa saat, Saridin muncul lagi di tengah2 orang banyak, akhirnya diambilkan pusaka dari keraton Mataram  yang bernama “Cemeti Kencono” , disabetkan cemeti tersebut ke Saridin , tetapi malah Sultan sendiri yang pingsan, dengan hal tersebut maka akhirnya damai antara Sultan Mataram dengan Saridin. Bahkan Syeih Jangkung jadi bala Sultan Mataram dan dinikahkan dengan kakak perempuan sultan Mataram yang bernama “ Raden Ayu Ratna Jilnali” , dan Negara Mataram dibagi 2 kekuasaan setengah untuk Sultan Agung ,separohnya lagi untuk Syeih Jangkung (karena suaminya Raden Ayu Ratna Jilnali)., setelah aman sentosa, tiba2 datang surat tantangan dari Negeri Ruum, yang menyatakan atas haknya di tanah Jawa sebab dulu jasa dari Syeih Subakir menetralkan tanah Jawa,   atas inisiatif Syeih Jangkung Mataram harus mendatangi lebih dulu negeri Ruum, sebelum bala tentara Ruum masuk kewilayah Mataram, dengan berbekal Kantong dan Gebyok Sakti, juga Batok “Qurais” juga Tumbak “Kudi Sangut”, dengan kesaktianya melipat bumi Syeih Jangkung dan Sultan Agung sudah sampai di Alon-alon Negeri Ruum , dengan Gepyokya Saridin menangkap walang2 yang ada di alon2 sedang sultan Agung memasukkan walang2 tersebut ke kantong sakti. , orang Ruum mulai curiga dan melaporkan ke Sultan Ruum atas ada orang mata2 dari jawa. , nasehat Sultan Ruum untuk tentaranya “sing ati2 dengan orang jawa sebab terkenal kesaktianya”. Tentara Ruum mengepung Saridin dan Sultan Agung dari segala penjuru rangkap 7 barisan mengepung, terjadilah perang  2 orang lawan semua pasukan Ruum , tembakan dan babatan pedang, tombak,  Saridin mengeluarkan Batok Qurais , sehingga tembakan , pedang dan tombak semua masuk Batok  dan jadi air ( Waliyulloh kekasih Alloh), semua tentara Ruum kocar kacir seperti gabah diinteri , akhirnya Negeri Ruum menyerah kepada Saridin CS dan diturunkanlah  bendera Ruum. Dengan ibanya Sultan Ruum minta ke Saridin (Syeih Jangkung) untuk tetap hidup dan supaya Negeri Ruum supaya dibahurekso oleh Saridin, namun Saridin dan Sultan agung tidak mau menerima penyerahan negeri Ruum. Cuma berpesan ke Sultan Ruum, sewaktu-waktu kelak ada siapapun  orang jawa yang datang ke Negeri Ruum supaya dihormati sebagai saudara, dan menolong keperluanya, Lantas Sultan Ruum menyanggupinya. Setelah sukses hal tersebut Syeih Jangkung dan Sultan Agung Pergi Haji Ke Mekah dan Ziaroh Makam Nabi Muhammad ke Madinah, setelah selesai masih di Negara Mekah dan Medinah , Syeih Jangkung dan Sultan Agung mencari Imam Syafi’i , sebab ada isaroh untuk menemui Imam Syafii, imam yang diistihajdnya umat islam di tanah jawa ,setelah berjumpa  Sultan Agung menanyakan ke Imam Syafii, dimana terdapat tanah yang harum baunya di daerah Mataram,  maka Sang Imam menunjukkan tanah Imogiri . maka akhirnya makam Sultan Agung (Hamengkubuwana IV) dan raja2 Mataram lainya makamnya ada di IMOGIRI atas petunjuk dari IMAM SYAFI’I. setelah dari Mekah dan Madinah Syeih Jangkung kembali ke Mataram dengan kabar gembira, setelah beberapa saat Syeih Jangkung dapat isaroh untuk babat di daerah Landoh (babat di daerah kelahiranya), dan tidak tertarik hidup mewah keduniaan di Mataram , Sejatinya Waliyulloh tidak peduli atas gemerlap Dunia. Dari Kitab Riwayat Syeih Jangkung oleh : Alfakiru Masruhan Icksan “ Editing dan Terjemahkan H.M.Afthon Muzakki, ST (Jamaah Kanzul Arsy wa Manakibul Karomah ponorogo – Magetan)

Keluarnya Dajjal Sebagai Tanda Hari Kiamat

SELALU INGAT ALLOH LAAILAAHAILLALLOH MUHAMMADURROSUULULLOH

Setelah Imam Mahdi, satu penanda besar hari kiamat yang akan muncul adalah Dajjal. Dia berasal dari manusia dan merupakan sosok nyata. Kemunculannya akan didahului dengan sejumlah peristiwa besar.Di antara kewajiban seorang muslim adalah beriman kepada hari akhir dan apa yang akan terjadi sebelum dan setelahnya. Hari kiamat tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jibril ‘alaihissalam bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ. قَالَ: مَا الْمَسْئُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ
“Kabarkanlah kepadaku kapan terjadi hari kiamat?” Rasulullah menjawab, “Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari bertanya.” (HR. Muslim no. 1)
Meskipun tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, namun Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya telah menerangkan tanda-tanda yang akan muncul sebelum terjadinya. Tanda-tanda hari kiamat ada dua, shugra dan kubra.
Tanda kiamat shugra banyak jumlahnya, Di antaranya yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Jibril:
قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا. قَالَ: أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ
“(Jibril) berkata: Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya. Rasulullah menjawab: Budak perempuan melahirkan tuannya, dan kamu lihat orang yang telanjang kaki dan telanjang badan penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan.” (HR. Muslim no. 1), Adapun tanda kiamat kubra, di antaranya disebutkan dalam hadits Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu:
اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ. فَقَالَ: مَا تَذَاكَرُوْنَ؟ قَالُوا: نَذْكُرُ السَّاعَةَ. قَالَ: إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ. فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُوْلَ عِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَيَأَجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوْفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
Rasulullah melihat kami ketika kami tengah berbincang-bincang. Beliau berkata: “Apa yang kalian perbincangkan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbincang-bincang tentang hari kiamat.” Beliau berkata: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian lihat sebelumnya sepuluh tanda.” Beliau menyebutkan: “Dukhan (asap), Dajjal, Daabbah, terbitnya matahari dari barat, turunnya ‘Isa ‘alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, dan tiga khusuf (dibenamkan ke dalam bumi) di timur, di barat, dan di jazirah Arab, yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman mengusir (menggiring) mereka ke tempat berkumpulnya mereka.” (HR. Muslim no. 2901), Di antara tanda kiamat kubra yang termaktub dalam hadits di atas adalah keluarnya Dajjal. Pembahasan masalah keluarnya Dajjal merupakan pembahasan penting disebabkan beberapa faktor yang disebutkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu:, 1. Banyaknya orang yang menisbatkan diri kepada ilmu dan dakwah meragukan akan turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam dan terbunuhnya Dajjal., 2. Kebanyakan manusia tidak terbiasa membicarakan masalah keluarnya Dajjal dan turunnya ‘Isa bin Maryam ‘alaihissalam., (Lihat Qishshah Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa, karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)

Dajjal

Secara bahasa: Disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu dalam kitab beliau At-Tadzkirah bahwa lafadz Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di antaranya: Kadzdzab (tukang dusta), Mumawwih (yang menipu manusia). Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Dikatakan demikian karena dia adalah manusia yang paling besar penipuannya.”, Dalam istilah syar’i:
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Seorang laki-laki pendusta (penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb.” (Syarah Lum’atul I’tiqad), Peringatan akan Keluarnya Dajjal, Para nabi telah memperingatkan akan keluarnya Dajjal. Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata:
قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى اللهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ: إِنِّي أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ، لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوْحٌ قَوْمَهُ وَلَكِنْ سَأَقُوْلُ لَكُمْ فِيْهِ قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ، تَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ أَعْوَرُ وَأَنَّ اللهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata: “Aku memperingatkan kalian darinya. Tidaklah ada seorang nabi kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh ‘alaihissalam telah memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya: Ketahuilah dia itu buta sebelah matanya, adapun Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah demikian.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, 2930/169), Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
أَلاَ أُحَدِّثُكُمْ حَدِيْثًا عَنِ الدَّجَّالِ مَا حَدَّثَ بِهِ نَبِيٌّ قَوْمَهُ؟ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّهُ يَجِيْءُ مَعَهُ بِمِثَالِ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَالَّتِي يَقُوْلُ إِنَّهَا الْجَنَّةُ هِيَ النَّارُ وَإِنِّي أُنْذِرُكُمْ كَمَا أَنْذَرَ بِهِ نُوْحٌ قَوْمَهُ
“Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh para nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah matanya, membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan surga pada hakikatnya adalah neraka. Aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh ‘alaihissalam memperingatkan kaumnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936), Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اْلأَعْوَرَ الْكَذَّابَ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَمَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر
“Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Buta satu matanya, pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal: ك ف ر -yakni kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)
Dalam riwayat lain:
يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ
“Bisa dibaca oleh semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak.” (HR. Muslim 2934/105)

Kejadian-Kejadian Sebelum Keluarnya Dajjal
Banyak kejadian telah dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelang keluarnya Dajjal. Di antara kejadian-kejadian tersebut:
1. Banyaknya yang tewas ketika kaum muslimin melawan Romawi
Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir: Bertiup angin di Kufah, datanglah seorang pria yang ucapannya hanyalah: “Ya Abdullah bin Mas’ud, kiamat telah datang.” Maka beliau duduk dan bersandar kemudian berkata: “Sesungguhnya kiamat tak akan terjadi hingga tidak dibagikan lagi warisan dan tidak bergembira dengan ghanimah.” Beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Syam seraya berujar: “Akan ada musuh yang berkumpul untuk menyerang kaum muslimin maka kaum muslimin pun berkumpul untuk melawan mereka.” Aku katakan: “Romawi yang anda maksud?” Beliau menjawab: “Ya. Ketika itu akan terjadi peperangan yang dahsyat. Majulah kaum muslimin siap untuk mati (membela agama), tak akan kembali kecuali dalam keadaan menang. Bertempurlah kedua pasukan tersebut hingga terhalangi waktu malam. Maka kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati telah tiada. Kemudian maju sekelompok kaum muslimin yang siap untuk mati, tidak pulang kecuali dalam keadaan menang. Mereka bertempur hingga sore kemudian kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati pun habis. Di hari keempat majulah sisa pasukan kaum muslimin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kemenangan kepada mereka. Mereka membunuh musuh dalam jumlah yang tak pernah terlihat sebelumnya. Hingga ada seekor burung yang terbang ke arah mereka mati sebelum bisa melintasi semuanya. Ketika itu ada orang-orang yang mencari keluarga bapaknya hanya mendapatkan seorang saja padahal sebelumnya mereka berjumlah seratus orang. (Kalau begini keadaannya) dengan ghanimah seperti apa dia akan gembira? Atau warisan seperti apa dibagikan? Ketika dalam keadaan demikian, mereka mendengar sesuatu yang lebih besar dari itu. Datang seseorang yang berteriak (bahwa) Dajjal telah mendatangi keluarga mereka. Maka mereka pun membuang ghanimah dari tangan-tangan mereka, dan mengirim sepuluh pasukan berkuda sebagai mata-mata. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘Sungguh aku tahu nama-nama mereka dan nama-nama ayah mereka serta warna kuda-kuda mereka. Mereka adalah pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu atau di antara pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu’.” (HR. Muslim no. 2899)
2. Banyaknya kemenangan diraih kaum muslimin
Dari Nafi’ bin ‘Utbah radhiyallahu ‘anhu: Kami bersama Rasulullah dalam satu peperangan. Datang kepada Nabi satu kaum dari Maghrib memakai pakaian dari wol (bulu domba). Mereka bertemu Rasulullah di sebuah bukit dalam keadaan berdiri sedangkan Rasulullah duduk. Batinku berkata: ‘Datangilah mereka dan berdirilah antara mereka dengan Rasulullah agar jangan sampai mereka menculik Rasulullah’. Kemudian aku berkata (dalam hati, -pen.): ‘Mungkin beliau ingin berbicara khusus bersama mereka.’ Aku pun mendatangi mereka dan duduk di antara Rasulullah dan mereka. Aku hafal dari beliau empat kalimat, aku hitung dengan jariku. Beliau berkata: ‘Kalian akan berperang melawan jazirah Arab dan Allah berikan kemenangan kepada kalian. Kemudian memerangi Persia dan kalian pun menang. Kalian memerangi Romawi kalian pun diberikan kemenangan oleh Allah. Dan kemudian kalian berperang melawan Dajjal, Allah juga memberikan kemenangan untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2900)
3. Kaum Muslimin menguasai Konstantinopel (Istanbul, red.)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga orang Romawi datang di A’maq atau Dabiq (dua tempat di Syam). Keluarlah pasukan dari Madinah untuk menghadapi mereka. Mereka adalah di antara penduduk bumi yang terbaik ketika itu. Ketika mereka telah berhadapan, orang Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang telah ditawan dari kaum kami.’ Kaum muslimin berkata: ‘Tidak, kami tak akan membiarkan kalian memerangi saudara kami.’ Akhirnya mereka pun bertempur. Larilah sepertiga pasukan yang Allah tak akan memberi taubat kepada mereka, sepertiga pasukan muslimin terbunuh dan mereka adalah syuhada yang paling afdhal di sisi Allah, sepertiga pasukan lagi yang tersisa mendapat kemenangan dan mereka tak akan terkena fitnah (ujian) selamanya. Mereka menguasai Konsthantiniyah (Konstantinopel, dahulu merupakan ibukota Romawi Timur, red.). Ketika mereka tengah membagi rampasan perang dan telah menggantungkan pedang mereka di pohon zaitun, berteriaklah setan: ‘Masihid (Dajjal) telah mendatangi keluarga kalian.’ Mereka pun keluar, padahal itu adalah berita batil. Ketika mereka sampai di Syam, keluarlah Dajjal….” (HR. Muslim no. 2897)
4. Dajjal keluar ketika telah sedikitnya orang Arab
Dari Ummu Syarik radhiyallahu ‘anha, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
لَيَفِرَّنَّ النَّاسُ مِنَ الدَّجَّالِ فِي الْجِبَالِ. قَالَتْ أُمُّ شَرِيْكٍ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، فَأَيْنَ الْعَرَبُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: هُمْ قَلِيْلٌ
“Sungguh manusia akan melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung.” Ummu Syarik berkata: “Ya Rasulullah, di mana orang-orang Arab ketika itu?” Beliau menjawab: “Mereka sedikit.” (HR. Muslim no. 2945)
5. Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik yang dahsyat sehingga mereka mengalami kelaparan. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan langit di tahun pertama untuk menahan sepertiga hujan, memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun kedua untuk menahan dua pertiga hujannya dan memerintahkan tanah untuk menahan dua pertiga tanamannya. Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun ketiga menahan semua hujannya, tak ada yang turun satu tetespun dan memerintahkan tanah untuk menahan semua tumbuh-tumbuhan. (Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu dan Asma` bintu Yazid Al-Anshariyah radhiyallahu ‘anha. Lihat kitab Qishshatu Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa wa Qatlihi Iyyahu karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)

Sebab Keluarnya Dajjal
Sebabnya adalah karena satu amarah. Ummul Mukminin Hafshah bintu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata kepada Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma: “Tidakkah kau tahu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
إِنَّمَا يَخْرُجُ مِنْ غَضْبَةٍ يَغْضَبُهَا
“Dia keluar hanyalah karena satu amarah yang ia rasakan.” (HR. Muslim no. 2932)

Tempat keluarnya Dajjal
Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyebutkan perkara Dajjal pada satu hari. Beliau merendahkan dan kadang mengeraskan suaranya hingga kami menyangka dia ada di pojok kebun korma. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُنِي عَلَيْكُمْ إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيْكُمْ فَأَنَا حَجِيْجُهُ دُوْنَكُمْ وَإِنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيْكُمْ فَامْرُؤٌ حَجِيْجُ نَفْسِهِ وَاللهُ خَلِيْفَتِي عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ عَيْنُهُ طَافِئَةٌ كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ، فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُوْرَةِ الْكَهْفِ، إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِيْنًا وَعَاثَ شِمَالاً، يَا عِبَادَ اللهِ فَاثْبُتُوا
“Selain Dajjal lebih aku takutkan (menimpa) kalian. Karena jika Dajjal keluar dan aku masih ada di antara kalian niscaya aku akan menjadi pelindung kalian. Jika dia keluar ketika aku telah tiada maka setiap muslim akan menjadi pembela dirinya sendiri. Allah yang akan menjaminku membela setiap muslim. Dia adalah seorang pemuda yang sangat keriting, matanya tidak ada cahayanya, aku mengira dia mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya bacalah awal surat Al-Kahfi. Dia akan keluar dari jalan antara Syam dan Irak, berjalan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-hamba Allah, istiqamahlah.” (HR. Muslim no. 2937)

Dajjal adalah Cobaan yang Terbesar
Dajjal merupakan cobaan paling besar yang menimpa manusia di dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنْ الدَّجَّالِ
“Tidak ada antara penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang lebih besar dari Dajjal (dalam satu riwayat: fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal).” (HR. Muslim no. 2946)

Negeri yang Tidak Dimasuki Dajjal
Tidak ada satu negeri pun di bumi ini kecuali akan didatangi dan dikuasai Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ وَلَيْسَ نَقْبٌ مِنْ أَنْقَابِهَا إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ صَافِّيْنَ تَحْرُسُهَا فَيَنْزِلُ بِالسِّبْخَةِ فَتَرْجُفُ الْمَدِيْنَةُ ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ يَخْرُجُ إِلَيْهِ مِنْهَا كُلُّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ
“Tidak ada satu negeri pun kecuali akan didatangi (dikuasai) Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu celah pun di negeri tersebut kecuali ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal datang ke suatu daerah -di luar Madinah- yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah Madinah tiga kali, Allah keluarkan dengan sebabnya semua orang kafir dan munafiq dari Madinah.” (HR. Muslim no. 2943)
Di antara negeri yang tidak didatangi (tidak dikuasai) Dajjal adalah Baitul Maqdis dan bukit Tursina. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Dia akan tinggal selama 40 hari mendatangi semua tempat kecuali empat masjid: Masjidil Haram, Masjid Madinah, Bukit Tursina (Palestina), dan Masjidil Aqsha (Palestina).” (HR. Ahmad dan lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa)

Lama Tinggalnya Dajjal di Bumi
Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan:
قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا لَبْثُهُ فِي اْلأَرْضِ؟ قَالَ: أَرْبَعُوْنَ يَوْمًا، يَوْمٌ كَسَنَةٍ وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ
“…Kami berkata: ‘Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?’ Rasulullah berkata: ‘40 hari. Satu harinya seperti satu tahun, kemudian seperti sebulan, kemudian seperti sepekan, kemudian hari-hari lainnya seperti hari kalian sekarang…’.” (HR. Muslim no. 2937)

Yang membunuh Dajjal
Setelah Dajjal tinggal di bumi 40 hari, Allah Subhanahu wa Ta’ala pun menurunkan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
يَخْرُجُ الدَّجَّالُ فِي أُمَّتِي فَيَمْكُثُ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا فَيَبْعَثُ اللهُ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُوْدٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ
“Dajjal keluar di antara umatku selama 40 hari, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Isa bin Maryam ‘alaihissalam yang mirip dengan ‘Urwah bin Mas’ud. ‘Isa ‘alaihissalam mencarinya dan membunuhnya….” (HR. Muslim no. 2940)
Dalam riwayat lain:
فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ
“Dajjal dikejar oleh Nabi ‘Isa ‘alaihissalam hingga mendapatkannya di Bab Ludd (satu negeri dekat Baitul Maqdis –Palestina, red.). Beliau pun membunuhnya.” (HR. Muslim no. 2937)
Dalam hadits lain:
فَإِذَا رَآهُ عَدُوُّ اللهِ ذَابَ كَمَا يَذُوْبُ الْمِلْحُ فِي الْمَاءِ فَلَوْ تَرَكَهُ لَانْذَابَ حَتَّى يَهْلِكَ وَلَكِنْ يَقْتُلُهُ اللهُ بِيَدِهِ فَيُرِيْهِمْ دَمَهُ فِي حَرْبَتِهِ
“Ketika musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala (yakni Dajjal, -pen.) melihat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, melelehlah (tubuhnya) sebagaimana garam meleleh di air. Seandainya dibiarkan niscaya akan meleleh hingga binasa, akan tetapi Allah membunuhnya melalui tangan ‘Isa ‘alaihissalam, memperlihatkan darahnya kepada mereka di tombak Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.” (HR. Muslim 2897)
Inilah sekelumit permasalahan Dajjal yang perlu kita ketahui dan imani. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga kita dari fitnah Dajjal dan menambah keimanan kita.
Wa akhiru da’wana anilhamdulillahi Rabbbil ‘alamin

KISAH HARUT DAN MARUT

Rujukan: Kuliah Subuh pada membicarakan hadith 40, Syed Ahmad Semait, PN, Jilid 1, 1986.Di zaman Nabi Idris a.s. apabila diangkat amalan-amalan jahat anak Adam dari Bumi ke langit, maka para Malaikat berkata “Anak-anak Adam(manusia) itu, Engkau jadikan mereka makhluk pilihanMu di bumi tetapi mereka mendurhakaiMu”. Allah SWT berkata “Kiranya Aku turunkan kamu ke sana dan Aku bentuk kamu seperti pembentukan mereka juga, nescaya kamu akan melakukan sebagaimana mereka lakukan juga”. Para Malaikat menjawab “Maha Suci Engkau wahai Tuhan, takkan sampai kami mendurhakaiMu!”. Maka Allah SWT menyuruh para Malaikat memilih dua Malaikat yang terbaik di antara mereka untuk dikirimkan ke bumi. Maka dua Malaikat dipilih iaitu Harut dan Marut, iaitu dua Malaikat yang paling Soleh dan banyak ibadatnya kepada Allah SWT. Sebelum diturunkan ke bumi Harut dan Marut dilengkapkan dengan syahwat dan keinginan seperti manusia. Mereka diutus ke bumi untuk mengadili perkara antara manusia dengan hak dan keadilan. Allah SWT mengingatkan mereka agar menjauhi dari Syirik, pembunuhan tanpa hak, perzinaan dan meminum arak.Setiap hari Harut dan Marut mengadili manusia sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT. Demikianlah keadaannya hingga sampai sebulan lamanya, maka mereka pun mula terfitnah. Ujian Allah SWT pun datang. Pada suatu hari datang seorang wanita jelita berketurunan Parsi, apabila Harut dan Marut berhadapan dengan wanita itu, hati mereka mula berdebar-debar. Maka seorang darinya bertanya kepada yang lain “Adakah engkau jatuh hati kepada wanita jelita tadi seperti yang berlaku ke atas diriku”. Jawab rakannya “Benar”. Lalu Harut dan Marut pun coba memikat dan merayu pada wanita jelita itu tetapi wanita jelita itu
menolak dan pulang ke rumahnya. Keesokan harinya, wanita jelita itu datang lagi dan berkata “Baiklah!Jika kamu mahukan aku, maka hendaklah kamu menyembah berhala, lalumembunuh Si Pulan itu serta minum arak!”. Harut dan Marut terkejut dan menolak ajakan wanita jelita itu kerana ingat akan pesanan Allah SWT. Wanita jelita itu pun kembali semula ke rumahnya.Pada hari ke-3, wanita jelita itu datang lagi dan dalam tangannya adasebuyung arak, sedangakan Harut dan Marut masih inginkan wanita jelitaitu juga. Wanita jelita itu masih mahu permintaannya semalam juga. Dia tidak akan menyerahkan dirinya melainkan permintaannya ditunaikan. Kedua Malaikat itu berkata kepada dirinya “Menyembah kepada selain dari Allah SWT adalah dosa besar, membunuh tanpa hak juga adalah dosa besar, yang paling ringan adalah antara ketiganya ialah minum arak”,Maka, Harut dan Marut pun memutuskan untuk meminum arak. Apabila telah mabuk, mereka menangkap wanita jelita itu lalu melakukan zina. Secarakebetulan, kelakuan mereka dilihat oleh seorang yang berada di situ,lalu untuk menyelamatkan rahsia mereka dari terbongkar, mereka membunuh orang itu. Ada riwayat yang menyambung cerita itu mengatakan, dalam keadaan mabuk itu Harut dan Marut menyembah berhala yang ditunjukan wanita jelita tersebut.Itulah suatu kisah sebagai renungan buat kita semua, semoga ianyamenjadi pengajaran kepada kita semua dalam melalui liku-liku kehidupan yang semakin mencabar. Kadang-kadang ada orang Islam yang tanpa segan selalu minum arak di khalayak ramai malah mereka merasa bangga dengan perbuatan mereka. Begitulah kuatnya pengaruh arak sehinggakan Malaikat yang soleh dan dibeklakan syahwat dan kehendak seperti manusia juga akhirnya tumpas. Apakah manusia tidak mahu insaf dari meminum arak? Walaupun tahu arak itu memudaratkan, mengapa masih meminumnya?, Wallah hu a’lam. Diambil  dari : zainulalim.blog.friendster.com/ Editing CopyRight Jama’ah Kanzul Arsy wa manaqibul karomah , Ponorogo-Magetan


Responses

  1. artikel penting thank , pelajari dengan ikhlas dan ridho

    • ilmu harus dicari ingat tholibul ilmi sampai meninggal semoga

    • semoga bermanfaat

    • ok

  2. ok makasih doanya


Leave a reply to afabnais Cancel reply

Categories